Suara.com - 10 Kutipan Bijak R.A Kartini Tentang Cinta, Bikin Baper!
Setiap tanggal 21 April di Indonesia telah ditetapkan sebagai Hari Kartini, atau hari memperingati kelahiran pahlawan Indonesia Raden Ajeng Kartini, sebagai pahlawan yang menjunjung tinggi emansipasi atau kesetaraan hak perempuan di segala bidang.
Tulisan tangan R.A Kartini juga terkenal dengan surat-suratnya yang dikirimkan kepada teman-temannya, serta buah pemikirannya yang dikumpulkan dan diberi judul 'Door Duisternis tot Licht' yang artinya 'Dari Kegelapan Menuju Cahaya'. Hingga pada 1922 Balai Pustaka menerbitkannya dalam bahasa melayu dengan judul 'Habis Gelap Terbitlah Terang: Boeah Pikiran'.
Hingga kini, sosok Kartini menjadi salah satu panutan para perempuan untuk berani maju dan berkarya, dalam hal karir, pendidikan, hingga politik. Lalu terlahirlah Kartini-Kartini baru yang terus menginspirasi banyak orang.
Baca Juga: Tak Mau Buru-Buru, 3 Zodiak Ini Butuh Waktu Lama untuk Nyatakan Cinta
Ujaran-ujaran bijak dari Kartini juga banyak dipakai hingga masa sekarang. Termasuk 10 ujaran bijak tentang Cinta dari Kartini mengutip buku Celoteh R.A Kartini, karya Ahmad Nurcholish yang terbitan Elex Media Komputindo pada 2018, sebagai berikut:
1. Apa itu cinta?
"Cinta itu mahakuasa, demikianlah sudah berabad-abad dinyatakan dan dibuktikan."
2. Cinta pria dan wanita
"Bagaimana mungkin, seorang pria dan wanita dapat mencintai satu dengan yang lain, ketika mereka baru berjumpa pertama kali dalam kehidupan ini setelah mereka terikat dalam pernikahan."
Baca Juga: Tak Melulu Berkebaya, Begini Cara Keren Cinta Laura Rayakan Hari Kartini
3. Tak akan pernah jatuh cinta
"Saya tak akan pernah, tak akan pernah jatuh cinta. Mencintai pertama-tama membutuhkan rasa hormat, menurut hemat saya; dan saya tidak dapat menghormati pemuda Jawa muda.
Bagaimana saya bisa menghormati seseorang yang telah menikah dan menjadi seorang ayah, dan yang telah memiliki istri yang melahirkan anak-anaknya, membawa perempuan lain ke dalam rumahnya?"
4. Senyum pada yang kita cinta
"Tiada hal yang lebih indah, selain dapat menerbitkan senyum di wajah mereka yang kita cintai."
5. Berhenti saling menyakiti
"Saat suatu hubungan berakhir, bukan berarti orang berhenti saling mencintai. Mereka hanya berhenti saling menyakiti."
6. Ajaibnya rasa kasih sayang
"Betapa ganjil telah ajaibnya rasa kasih sayang itu: tidak mau dipaksa, tidak mau diikat di mana pun juga. Datang tanpa diundang, tidak disangka-sangka. Dan tidak dengan sepatah kata saja, tetapi sepatah kata yang menjenguk jauh ke dalam kehidupan batin masing-masing. Jauh mengikat dua jiwa yang sampai sekarang belum saling mengenal dengan ikatan-ikatan erat!"
7. Bagaimana sayang jika tak kena
"Cinta, apakah yang kamu ketahui tentang perkara cinta itu? Bertap kami akan mungkin sayang yang akan seorang laki-laki dan seorang laki-laki kasih akan kami, kalau kami tiada berkenalan, bahkan yang seorang tiada boleh melihat yang lain? Anak gadis dan anak muda dipisahkan benar-benar..."
8. Berharap dicintai
"Kita berharap untuk dicintai, bukan ditakuti."
9. Cinta melahirkan cinta
"Terlalu sering kami merasakan bahwa kami, orang Jawa, bukanlah manusia sama sekali. Bagaimana mungkin orang-orang Belanda berharap untuk dicintai orang-orang Jawa, ketika mereka memperlakukan kami seperti ini? Cinta melahirkan cinta, tetapi hinaan tidak akan pernah menimbulkan kasih sayang."
10. Bagaimana pria mencintai kita?
"Cinta! Apa yang kita ketahui tentang cinta? Bagaimana kita dapat mencintai seorang pria yang tak pernah kita kenal sebelumnya? Bagaimana pria itu dapat mencintai cinta kita? Tentu saja mustahil. Perempuan dan laki-laki muda dipisahkan, dan tidak pernah diizinkan untuk berjumpa."