Praktik ini jadi tersebar di beberapa negara termasuk Lebanon, di mana para Ottoman akhirnya menggunakan tradisi ini untuk memberitahukan masuk waktu iftar kepada para penduduk.
Tradisi ini sempat ditakutkan akan menghilang di tahun 1983 setelah adanya penyerangan yang mengakibatkan beberapa meriam diambil paksa dan dianggap sebagai senjata.
Akan tetapi akhirnya tentara Lebanon berhasil mengembalikan fungsinya dan masih berlanjut hingga kini, memunculkan nostalgia pada generasi tua yang dapat mengingat masa-masa Ramadan saat mereka kecil dulu.
Baca Juga: Ikuti Jakarta, Kota Bogor Terapkan PSBB Corona Pekan Depan