Resensi Buku: Kartini, Kisah yang Tersembunyi

Vania Rossa Suara.Com
Selasa, 21 April 2020 | 08:35 WIB
Resensi Buku: Kartini, Kisah yang Tersembunyi
Kartini, Kisah yang Tersembunyi. (Serbada.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

“Tidak boleh!”

Akhirnya, dalam ruang persegi di salah satu sudut rumah mewah ayahnya, Kartini menghabiskan masa remajanya dengan bermuram durja.

Tak ada kebebasan baginya, meski lingkungan rumahnya terbilang luas dan Kartini bebas berkeliaran, asal tak beranjak keluar dari dinding yang membatasi rumah dengan dunia luar.

Namun bagi Kartini, kebebasan bukanlah berapa luas ia mampu melangkah, tetapi kebebasan adalah berapa luas ia mampu berpikir dan bersosialisasi dengan dunia luar sana.

Baca Juga: Cara Makan Ayam yang Benar, Buku Ini Malah Bikin Netizen Meradang

Tapi, adat tak bisa dibantahkan. Dari balik jeruji bernama pingitan itu, Kartini menghiasi hari-harinya dengan membaca dan terus membaca.

Tercatat ratusan buku yang telah dibacanya, ditambah surat-menyurat dengan kawan-kawan Eropanya membuat Kartini semakin luas berwawasan meski terbatas ruang dan dimensi.

Hingga akhir masa pingitan, ia dipersunting oleh bupati Rembang dan mampu mendirikan sekolah wanita pertama untuk rakyat Jawa, sebelum akhirnya Kartini muda kembali keharibaan-Nya dengan semangat pendidikan yang tetap membara.

Buku Kartini Kisah yang Tersembunyi ini memberikan beragam informasi yang tersembunyi dari sosok Kartini, di antaranya pembahasan mengenai ibu dan ayah Kartini yang detail dan runut.

Buku ini juga memiliki banyak sekali referensi dan data-data surat-menyurat Kartini, juga rujukan pada buku Habis Gelap, Terbitlah Terang.

Baca Juga: Dari Gus Dur Sampai Multatuli, 5 Buku Tokoh Bangsa Ini Bisa Temani Masa WFH

Tertarik membaca buku sarat sejarah ini? Anda bisa membelinya di Serbada.com.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI