5. Meninggal di usia muda
Sayangnya, perjuangan Kartini tidak bertahan lama. Kartini meninggal di usia belia, yaitu 25 tahun.
Disebutkan, Kartini meninggal empat hari setelah melahirkan anak pertamanya yang bernama Raden Mas Soesalit Djojodiningrat.
Diduga, Kartini meninggal karena penyakit preeklampsia yang dideritanya pasca melahirkan sang buah hati.
Baca Juga: Sikat! Promo dan Diskon 5 Makanan Ini Turut Meriahkan Hari Kartini 2020
6. Namanya diabadikan sebagai nama jalan di Belanda
Perjuangan Kartini sebagai pahlawan emansipasi perempuan tidak hanya dikenang di Indonesia.
Di Belanda, total ada empat nama jalan yang penamaannya memakai nama R.A. Kartini.
Keempat jalan tersebut adalah Karinistraat di Utrecht, R.A. Kartinistraat di Venlo, jalan Raden Ajeng Kartini di Amsterdam, serta jalan Kartini di Haarlem yang letaknya dekat dengan jalan Mohammed Hatta, Sutan Sjahrir, dan jalan Chris Soumokil.
Baca Juga: Festival Kartini di Hotel Ini Ajarkan Perempuan Membatik