Dua Remaja AS Berikan Layanan Belanja Untuk Lansia Saat Karantina

Senin, 20 April 2020 | 10:25 WIB
Dua Remaja AS Berikan Layanan Belanja Untuk Lansia Saat Karantina
Ilustrasi belanja bahan makanan. (Pexels)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Dua remaja di Maryland, Amerika Serikat, membuat gerakan relawan untuk membantu para lansia membeli bahan makanan selama masa pandemi Covid-19.

Layanan pengiriman gratis yang diberi nama "Teens Helping Senior" itu dengan cepat langsung meluas karena jumlah permintaan yang semakin besar.

Diinisiasi oleh Dhruv Pai (16) dan Matt Casertano (15), mereka berdua telah menjalani sekolah dari rumah selama berminggu-minggu.

Awalnya mereka hanya membantu membelikan belanjaan untuk kakek dan nenek mereka.

Baca Juga: Ganti Gaya Rambut Jadi Tren saat Karantina, Ternyata Ini Alasan Ilmiahnya

"Kami berpikir 'bagaimana dengan orang-orang yang tidak memiliki keluarga di daerah itu?' Bagaimana jika kita memulai beberapa organisasi untuk menghubungkan remaja dengan orang tua dan siapa pun yang memiliki sistem kekebalan tubuh tidak optimal dan pergi ke luar merupakan risiko besar bagi mereka?" kata Casertano melansir dari CNN, Senin (20/4/2020).

Dua siswa sekolah menengah atas itu kemudian merancang layanan pengiriman tanpa kontak. Warga yang ingin meminta dibelanjakan bisa mengirim lewat email daftar belanjaannya, dan akan terhubung dengan remaja sukarelawan yang tinggal di dekatnya.

"Dia akan memiliki peralatan sanitasi yang tepat dan mereka akan membersihkan semua permukaan, mengikuti pedoman CDC (Lembaga Kesehatan AS)," jelas Pai.

Tidak ada kontak tatap muka. Para sukarelawan meninggalkan barang belanjaan di pintu depan dan mengambil uang tunai sebagai pengganti biaya belanja.

Pembayaran juga dapat dilakukan melalui layanan online seperti Venmo. Para relawan menindaklanjuti di telepon dengan 'pelanggan' mereka untuk memastikan telah mengirim semua yang diperlukan.

Baca Juga: Sering Sembelit saat Karantina di Rumah, Begini Kata Ahli

Layanan pengantar belanja itu tersebar dengan cepat dari mulut ke mulut. Pai dan Casertano dibanjiri permintaan pengiriman. Tetapi mereka juga mendapat banyak tawaran dari remaja yang ingin membantu.

Hingga saat ini, mereka memiliki 65 relawan yang bergabung setiap hari.

"Ada pandangan negatif terhadap remaja dan saya pikir layanan kami membalikkan stereotip itu. Orang-orang melihat bahwa remaja benar-benar dapat bermanfaat bagi masyarakat," kata Pai kepada CNN.

"Saya pikir masih ada altruisme (sikap mengutamakan kepentingan orang lain) pada generasi ini, dan kita bisa menyebarkannya. Menyebarkan kebaikan adalah pesan yang bagus," tambah Pai.

Namun para remaja relawan itu sering kali tak hanya diminta untuk berbelanja.

"Banyak dari warga yang membutuhkan seseorang untuk diajak bicara dan kesempatan untuk terhubung sebentar," jelas Pai.

Gerakan Teens Helping Senior itu telah melakukan lebih dari 80 pengiriman, telah banyak lansia mendaftar untuk layanan mingguan.

"Yang mengejutkan kami, setelah satu pengiriman terhadap lansia, mereka akan memberi tahu 10 temannya yang kemudian akan menghubungi kami," jelas Casertano.

"Kami telah melakukan 20 pengiriman dalam 24 jam terakhir, jadi kami mengalami pertumbuhan yang cukup cepat," ucapnya.

Gerakan itu kemudian menyebar ke negara bagian lain di AS. Para remaja dari negara lain juga yang ingin memulai layanan mereka sendiri.

"Jadi jika seorang remaja ingin memulai proyek serupa di daerah mereka, mereka dapat mengirim email kepada kami di [email protected]. Kami memiliki banyak sumber daya untuk mengelola sukarelawan, pengiriman, kami bahkan memiliki situs web yang dapat mereka gunakan. Kami akan berikan semuanya kepada seseorang yang ingin melakukan ini," papar Casertano.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI