"Pelanggan sekarang lebih peduli tentang keselamatan mereka, juga keselamatan dan kesehatan pekerja," kata Blake Morgan, penulis The Customer of the Future.
"Keputusan menggunakan robot dapat membuat mereka lebih sehat dan pelanggan akan menghargai perusahaan yang melakukannya," tambah Morgan.
Walau begitu, Morgan mengatakan masih banyak sistem robot tidak bekerja dengan baik, terutama di restoran. Sehingga pelanggan menghindarinya dan tetap pergi ke kasir manusia.
Pelayanan makanan adalah salah satu industri dengan penggunaan robot yang cenderung meningkat akibat masalah wabah.
Baca Juga: Cegah Penyebaran Virus, Pasien COVID-19 di Rumah Sakit Ini Dilayani Robot
Restoran cepat saji seperti McDonald's, bahkan telah menguji robot sebagai pekerja koki dan server.
Di gudang, seperti yang dioperasikan oleh Amazon dan Walmart, robot sudah digunakan untuk meningkatkan pekerjaan efisiensi. Kedua perusahaan ingin meningkatkan penggunaan robot untuk penyortiran, pengiriman, dan pengemasan barang.
Hal itu juga untuk mengurangi jumlah pengaduan dari para pekerja gudang yang mengatakan bahwa mereka tidak bisa melakukan jarak sosial dalam kondisi saat ini. Tetapi, menurut para pakar teknologi, mempekerjakan robot justru akan membuat sebagian dari mereka kehilangan pekerjaan.
Para ahli memprediksi, setelah perusahaan berhasil mempekerjakan robot, tidak mungkin perusahaan itu akan menggunakan kembali tenaga manusia.
Robot memang lebih mahal untuk dibuat dan digunakan dalam bisnis, tetapi jika sudah dipekerjakan dalam beberapa waktu, robot biasanya lebih murah daripada pekerja manusia.
Baca Juga: Akibat Virus Corona, Wisuda di Jepang Digantikan dengan Robot
Menurut futuris Martin Ford, menggunakan robot saat masa pandemi Covid-19 juga menghadirkan beberapa keunggulan pemasaran.