Suara.com - Tak Cuma Es Dawet, Sederet Kuliner Khas Solo Ini Mudah Ditemui di Jakarta.
Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki makanan khas masing-masing. Setiap berkunjung ke daerah tertentu rasanya belum lengkap jika tak mencicipi makanan khas yang ada.
Solo salah satunya. Kota yang terletak di Provinsi Jawa Tengah itu punya sejumlah makanan khas yang selalu menggugah lidah untuk menyantapnya.
Baca Juga: Bikin deg-degan dan ketakutan, Ternyata Ini Arti Mimpi Diculik
Bagi kamu warga Jabodetabek, kini tak perlu jauh-jauh harus ke Solo untuk merasakan cita rasa kulinernya. Dengan melakukan perjalanan ke pusat Jakarta, kamu bisa menemukan berbagai restoran yang menjual makanan Solo.
Contohnya empat makanan di bawah ini yang tak sulit kamu cari di Jakarta. Seperti mengutip dari kanal YouTube IndonesiaKaya.
1. Tengkleng
Makanan bersantan ini terbuat dari daging sapi. Santan yang digunakan lebih encer. Sehingga kuah tengkleng biasanya lebih encer dari gulai pada umumnya.
Berdasarkan cerita legenda, konon pada saat zaman kolonial hanya kaum bangsawan dan Belanda yang bisa nikmati tengkleng. Yang tersisa untuk para pekerja hanya bagian kepala, kaki, dan tulang sapi Para juru masak saat itu kemudian mengolah bahan seadanya itu dan menjadikannya sup tengkleng.
Baca Juga: Hati-hati, Ini 5 Zodiak yang Suka PHP
2. Garang asem
Bentuknya nampak seperti pepes karena dibungkus dengan daun pisang. Isinya merupakan olahan daging ayam yang dimasak dan diselipkan cabai di dalamnya. Uniknya dari garang asem, rasa asam itu menggunakan belimbing sayur yang juga diselipkan di dalam daun pisang.
3. Es dawet
Siapa yang tak kenal es dawet? Tak sulit memang menemukan minuman manis ini di wilayah Jabodetabek. Namun es dawet yang biasa dijual hanya sekadar dawet ditambah air gula, santan, dan es.
Sementara es dawet asli Solo lebih lengkap dengan ketan hitam, dawet, bubur sumsum, dan sedikit irisan buah nagka.
4. Sosis Solo
Seperti es dawet, sosis solo juga telah menjadi jajanan pasar dan mudah ditemui. Namun bukan seperti sosis ayam atau sapi yang ada, bentuk sosis solo justru merupakan cincangan daging sapi dan telur dadar yang dibalut dengan kulit yang terbuat putih telur.
Cerita legendanya, konon sosis Solo bermula saat Kanjeng Sunan Pakubuwono X yang meraciknya karena ingin merasakan masakan menir dan Noni Belanda saat itu.