Takut Berhadapan dengan Orang Lain, Benarkah Tanda Introvert?

Jum'at, 17 April 2020 | 08:30 WIB
Takut Berhadapan dengan Orang Lain, Benarkah Tanda Introvert?
Ilustrasi laki-laki introvert. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Takut Berhadapan Dengan Orang Lain, Benarkah Tanda Introvert?

Orang yang kesulitan berbicara dengan orang baru sering dikategorikan sebagai introvert.

Padahal, introvert ternyata bukan tentang tidak bisa mengobrol, tapi hanya membutuhkan lebih banyak waktu sendiri untuk memulihkan energi.

"Orang introvert engga takut reach out ke orang lain. Orang introvert ngobrol biasa aja ke orang lain. Tapi orang introvert recharge energi dengan mundur kesendirian. Tapi kalau ngobrol sama orang lain nggak masalah," kata Psikiater dari RS Siloam Bogor dr. Jiemi Ardian mengutip dari kanal YouTube-nya Jiemi Ardian, Kamis (16/4/2020).

Baca Juga: Riset COVID-19 di Australia, Virus Corona Mewabah Lewat Air Limbah

Perasaan takut berhadapan atau mengobrol dengan orang lain, menurut Jiemi, tidak ada hubungannya dengan introvert. Perasaan kesendirianlah yang menjadi penyebab seseorang takut berhadapan dengan orang lain.

Ilustrasi introvert dan ekstrover. (Shutterstock)
Ilustrasi introvert dan ekstrover. (Shutterstock)

"Mungkin itu karena sudah lama tidak melatih otot sosial, otot keterhubungan. Sehingga merasa kesendirian. Dan kesendirian membuat ini menjadi takut berhubungan dengan orang lain," jelas Jiemi.

"Kalau kita ambil excuse aku emang orangnya introvert, nggak banyak bicara, lebih nyaman sendirian, ingat orang introvert nggak takut ngobrol sama orang lain. Kamu bukan lagi introvert, kamu lagi takut, kamu lagi cemas, kamu lagi ngerasa kesendirian, dan kamu sedang tenggelam dalam kesendirian itu sehingga merasa takut dengan orang lain," paparnya.

Salah satu cara untuk melatih perasaan kesendirian itu hilang, Jiemi menyarankan bisa dengan menghubungi 30 puluh teman yang pernah dekat sebelumnya atau sudah lama tidak berkomunikasi.

Bisa dengan mengirim pesan singkat atau menyapanya lewat media sosial dengan menanyakan kabar atau kesibukannya saat ini.

Baca Juga: Pandemi Corona Mengubah Rutinitas Dokter, Terutama saat di Rumah

"Dari 30 nggak mungkin semuanya nggak balas. Maka tetap reach out seberapa pun jumlahnya yang membalas, hargai progres yang kita hadapi" ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI