Suara.com - Aplikasi kasir berbasis teknologi cloud, Moka, menganalisis sejumlah tokonya yang tersebar di 17 kota. Ditemukan bahwa terdapat penurunan di beberapa sektor sebagai dampak dari pandemi Covid-19 yang sedang berlangsung di seluruh dunia ini.
Misalnya, pada sektor makanan dan minuman, mengalami penuranan 38 persen, sektor ritel 35 persen, dan sektor service atau layanan 43 persen.
Sementara ditemukan dampak yang lebih besar pada toko-toko yang memiliki toko offline, di sisi lain terjadi peningkatan penjualan pada toko-toko online.
Untuk bisa bertahan, beberapa pelaku usaha setidaknya harus melakukan pemangkasan biaya di beberapa bagian. Menurut Fadil Fatahilah, konsultan dari Inventure, di tengah krisis seperti ini harus ada pengurangan biaya atau reduce cost.
Baca Juga: Mewah, Ternyata Ibunda Raffi Ahmad Punya Bisnis Kuliner Steak Lezat
"Karena banyak pegawai yang bekerja dari rumah, mulai saja bikin skala prioritas," jelasnya dalam Diskusi Online 'Data & Insight Bisnis di Tengah Krisis Saat Ramadan', Rabu (15/4/2020).
Misalnya seperti biaya-biaya yang sekiranya tidak urgent bisa dipotong terlebih dahulu, alihkan dan prioritaskan ke hal-hal yang masih esensial.
Kemudian menunda belanja modal, jangan ekspansi dulu seperti membuka cabang misalnya. Atau misalnya juga menambah pegawai.
"Kecuali memang industrinya lagi naik. Tunggu momen kira-kira kapan kita pulih," imbuhnya, dan menyebut bagi bisnis yang terdampak, efisiensi adalah nomor satu.
Dalam kesempatan yang sama, head of data analyst Moka, Hutami Nadya, menyebutkan pelaku usaha bisa melakukan 'kesempatan dalam kesempitan', misal bagi yang memiliki toko offline untuk membuka toko online.
Baca Juga: Prilly Latuconsina Tetap Buka Bisnis Kuliner Tapi Belinya Via Online
Atau berinovasi dengan menjual hal-hal yang sekiranya lebih dibutuhkan di masa sekarang, seperti masker dan hand sanitizer.