Suara.com - Jajanan tradisional Serabi, berupa kue berbentuk bundar dengan perpaduan kuah santan dan gula merah ini memang sudah kelewat akrab di lidah kita.
Bahkan, bukan cuma manis, serabi pun mulai disajikan dengan variasi yang lebih kekinian, misalnya dengan topping keju, sosis, atau mayones sehingga rasanya menjadi gurih.
Namun, berbeda dengan serabi yang sudah dikenal di berbagai daerah, hal yang sama tidak terjadi pada laklak.
Padahal, makanan tradisional khas Bali ini bisa dibilang kembaran serabi, lho! Bedanya, ukuran laklak sedikit lebih kecil dan warnanya cenderung hijau muda.
Baca Juga: Resep di Rumah Aja, Kreasi Es Krim Milo Anti Gagal
Yup, buat kamu yang belum tahu, ayo kenalan dulu dengan laklak yang kerap digunakan sebagai menu sarapan maupun dimakan sebagai jajanan di Bali sana.
Terbuat dari tepung beras yang dilarutkan dengan air, laklak biasanya juga diberi pewarna alami dari daun suji.
Proses pembuatannya pun unik, yaitu dengan menggunakan cetakan tanah liat yang dipanaskan di atas kayu bakar.
Buat kamu yang pernah lihat cetakan untuk takoyaki, cetakan untuk laklak ini kurang lebih bentuknya mirip seperti itu.
Setelah matang, laklak akan disajikan hangat dengan taburan kelapa parut dan gula merah yang dicairkan.
Baca Juga: Resep Steak Lezat ala Nikita Mirzani saat di Rumah Aja, Rasanya Boleh Coba!
Bisa dibayangkan bagaimana perpaduan manisnya gula jawa dan gurihnya kelapa, ditambah dengan aroma serta cita rasa yang khas karena proses pembuatan laklak yang menggunakan kayu bakar.