Suara.com - Cegah Boros Saat Pandemi, Pakar Anjurkan Kurangi Penggunaan Uang Non Tunai
Saat berada di rumah aja untuk bekerja di tengah pandemi corona ini, isu pengeluaran menjadi masalah. Beberapa orang mengeluh malah menjadi boros padahal tidak ke mana-mana.
Financial advisor Aliyah Natasya menganjurkan untuk menyimpan uang tunai saat berada di rumah aja agar menghindari boros ketimbang menyimpannya secara non-tunai.
"Aku lebih menyiapkan diri untuk membangun cash, karena 'Cash is King'. Cuma kalau kita dana daruratnya masih terbatas, aku saranin buat fokus membangun cash," kata Aliyah dalam Live IG '#dirumahaja Tapi Boros? Ini Triknya!' seperti dilihat Suara.com, Selasa (14/4/2020).
Baca Juga: Bingung Cari Uang Saat PSBB, Driver Ojol Berharap Corona Berakhir Ramadan
Baginya, menyimpan uang tunai adalah penting. Ia dan suaminya sepakat untuk mencadangkan agar uang tunai tetap ada di rumah, walau jumlahnya memang tidak banyak.
Tujuannya adalah ketika nanti ada yang dibutuhkan dan darurat, uang tunai akan lebih berguna daripada non-tunai. Apalagi di masa social distancing ini di mana semua pembayaran tidak melulu bisa non-tunai.
Menurut Aliyah, adanya uang tunai menjadi kunci di keadaan darurat. Belum lagi menjelang puasa dan lebaran kebutuhan akan menjadi lebih banyak lagi.
Berapa banyak porsi uang tunai yang harus kita simpan? Aliyah menyebut besaran uang tunai yang dsiapkan dan disimpan tergantung pada kemampuan keuangan masing-masing.
"Megang uang tunai di rumah itu kan juga ada masalah safety dan security," lanjutnya.
Baca Juga: 5 Cara Mencari Uang dari Internet, Cocok untuk yang di Rumah Aja
Ia menyarankan setidaknya ada 5-10 persen dari pendapatan bulanan, bagi yang memiliki pendapatan tetap.
Selain menyiapkan uang tunai, Aliyah juga menyarankan untuk menyiapkan dana darurat dan mengatur bugdet pengeluaran agar menghindarkan kita dari pengeluaran yang tidak perlu atau keborosan.