Suara.com - Trending di Twitter, Perempuan Ini Dianggap Bagikan Tips Keliru Soal Corona
Seorang pengguna media sosial, Dinda Shafay menjadi trending topic di Twitter, Selasa (14/4/2020) setelah mengunggah sebuah video yang berisi tips anticorona Covid-19 buatannya.
Sayangnya, bukan mendapatkan tanggapan baik, postingan yang juga diunggah di akun Instagramnya ini malah menimbulkan celaan dan kritikan dari warganet.
Hal ini dikarenakan, akun dengan pengikut 110 ribu tersebut mencampur antiseptik dengan air untuk digunakan sebagai diffuser. Sontak banyak warganet yang mengatakan tindakan tersebut tidak aman.
Baca Juga: Sudah Minta Minum, Pak Kades Seret Pemilik Rumah Lalu Diperkosa di Kamar
Banyak dari netizen mengatakan bahwa antiseptik seharusnya hanya digunakan untuk luar tubuh bukan untuk diuapkan yang kemudian akan terhirup dan masuk ke dalam tubuh.
Diffuser sendiri merupakan alat untuk mengubah cairan minyak esensial menjadi uap yang bisa disebar ke udara dan dihirup.
Dalam video yang ia unggah, Dinda membuatnya dengan satu botol air mineral dan cairan antiseptik yang dicampurkan tanpa menggunakan takaran. Cairan itu kemudian ditaruh pada alat diffuser.
Terkait hal ini, akun Twitter @aan__ yang diketahui merupakan seorang dokter, mengomentari apa yang diunggah Dinda.
"Mohon tidak menjadikan dettol (cairan antiseptik) sebagai bahan alat diffuser. Chloroxylenol pada dettol bisa mengiritasi mukosa saluran pernafasan," jelas dokter bernama lengkap Aan Kusumandaru ini.
Baca Juga: Demi Masyarakat, Pemain dan Staf Southampton Rela Gaji Dipangkas
Lebih lanjut Aan juga mengunggah informasi yang menunjukkan jika Chloroxylenol dapat membuat sejumlah iritasi, baik pada kulit, mata dan bahkan pernapasan.
Selain itu bahan ini juga dapat memicu reaksi alergi pada beberapa orang.
Sebelumnya, Dinda juga pernah dihujat karena dianggap membuat konten menyesatkan soal penanganan virus Corona.
Ia diketahui pernah membuat konten hand sanitizer DIY, penggunaan sarung tangan saat berbelanja, dan juga tutorial menahan napas selama 10 detik untuk mengetahui apakah seseorang terinfeksi virus corona atau tidak.