Pandemi Covid-19 yang terjadi bersamaan dengan perayaan hari-hari besar agama, diantaranya Hari Raya Nyepi, Hari Raya Paskah, Bulan Suci Ramadhan, dan Hari Raya Idul Fitri juga membuat 31 persen responden merasa khawatir karena tidak bisa menjalankan ibadah keagamaan dalam keadaan normal.
Namun, dalam siaran pers yang Suara.com terima, Iwan Murty, CEO dan Founder RB Consulting mengungkap jika di balik semua ini ada berkah tersendiri untuk para penjual melalui daring.
Sebanyak 24 persen responden yang merasa kebiasaan berbelanja mereka terganggu, mengubah cara berbelanja melalui daring.
"Setiap krisis akan ada perubahan norma, tapi akan ada reaksi langsung ketika bertemu. Banyak perusahaan dan pemerintah akan memahami dampak dari WFH. Belanja online akan tetap terus jalan dan menjadi kebiasaan baru,” ungkap dia.
Baca Juga: CEK FAKTA: Hotman Paris Datangkan BTS dan EXO usai Pandemi Corona?
Pengaruh Pandemi Covid-19 terhadap kebiasaan kerja
Survei ini mencoba menganalisa perbedaan perspektif yang mencolok antara responden lelaki bekerja dan responden perempuan yang bekerja, bahwa sebanyak 74 persen responden perempuan yang bekerja dan 68 persen responden pria bekerja merasakan kurang efektif bekerja di rumah.
Responden perempuan misalnya, merasa bekerja Work From Home (WFH) kurang efektif karena selama bekerja mereoa juga harus membagi perhatian dengan mengurus rumah tangga.
Sedangkan responden lelaki pada umumnya mempunyai 3 kekhawatiran terbesar yaitu karir dan pekerjaan, bisnis dan hobi mereka.