Suara.com - Viral Tukang Cukur Pakai APD Layani Pelanggan, Sampai Disorot Media Asing.
Seorang tukang cukur di Bogor, Jawa Barat, membuat heboh lantaran mengenakan alat pelindung diri (APD) saat melayani pelanggan di tempat cukurnya. Akibat aksinya ini, ia mendapat perhatian media internasional Reuters yang memberitakannya.
Mengutip laman Reuters, Senin (13/4/2020), Herman Maulanasyah paham betul bagaimana ia terlihat aneh, karena tidak memakai baju APD yang sesungguhnya diperuntukkan bagi petugas medis. Ia malah menggunakan selembar plastik yang disatukan menggunakan selotip, topeng ski, masker gas, dan sarung tangan lateks.
APD buatannya ini digunakan saat ia melayani pelanggan di kota Bogor, Jawa Barat, atau dari Jakarta Selatan, saat virus sudah menyebar ke seluruh negeri.
Baca Juga: Viral Aksi Warga Geruduk Istana Bogor Minta Sembako
"Tolong jangan menganggap saya membuatnya untuk bersenang-senang atau terlihat konyol, ini adalah bagaimana saya menunjukkan penghargaan saya kepada petugas kesehatan," kata Maulana.
Salon miliknya memang sudah dijalankan selama lebih dari 15 tahun. Kini, sebelum memulai memotong rambut, Maulana akan memakai APD buatannya, dan membersihkan tangannya dan tangan pelanggannya dengan sabun.
APD ini sudah ia gunakan selama dua minggu terakhir, sebagai upaya memotong risiko tertular penyakit pernapasan karena virus corona atau Covid-19. Virus ini telah menewaskan lebih dari 370 orang dan menginfeksi lebih dari 4.200 orang di Indonesia.
Meski salon milik Maulana berada di luar ibu kota Jakarta, namun penghasilannya berkurang dratis dari biasanya mendapat Rp 500 ribu menurun drastis menjadi Rp 100 ribu per hari.
Pelanggan Maulana, Abdul Rahman Fattah, juga mengaku lebih merasa aman memotong rambutnya dengan cara ini. Tapi di sisi lain, ia mengakui jika pakai APD yang dipakai Maulana tidaklah cukup. Alhasil, Maulana pun hanya membatasi 4 pelanggan di salonnya, dan diminta untuk selalu menjaga jarak.
Baca Juga: Viral Video Ancaman Oknum Ojol di Tengah Corona, Publik Ungkap Kejanggalan
"Ini untuk melindungi diri saya karena saya mempunyai keluarga, anak dan istri saya, oleh karena itu saya perlu memastikan keselamatan saya di tempat kerja karena saya tidak tahu apakah orang-orang yang datang ke sini terinfeksi atau tidak," katanya.
Para petugas kesehatan juga sudah mengerahkan seluruh jiwa raganya, bahkan setidaknya sudah ada 24 dokter yang meninggal karena Covid-19, seperti yang dikemukakan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). Bahkan di ibukota Jakarta, 140 pekerja medis terinfeksi Covid-19.
Jakarta sendiri memang sudah menutup sekolah dari kegiatan belajar mengajar langsung. Begitu juga dengan restoran dan mal banyak yang menutup tokonya. Bahkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sudah diberlakukan sejak 10 April 2020 lalu.