Suara.com - Tips Hindari Stres 'Burnout' Saat Bekerja dari Rumah
Burnout adalah stres pekerjaan yang umumnya dirasakan saat berada di kantor. Namun dengan kondisi yang mengharuskan bekerja di rumah saja, burnout juga sangat mungkin terjadi di rumah.
Bekerja sendirian di rumah membuat Anda lebih rentan terkena burnout, apalagi dengan waktu kerja yang tidak menentu.
Hal itu tentunya membuat Anda akan mudah lelah dan menunda-nunda pekerjaan. Burnout bisa berdampak buruk pada kesehata, baik fisik maupun mental.
Baca Juga: Studi Ungkap Bagaimana Corona Covid-19 Menyebar di Gang dan Ruangan Kecil
Oleh karena itu, lakukan beberapa tips berikut untuk menghindari burnout saat bekerja dari rumah, seperti dikutip dari situs resmi Yayasan Pulih.
1. Pertahankan batasan fisik dan sosial
Meski bekerja dari rumah, cobalah untuk tetap mempertahankan batasan-batasan antara Anda yang berada di rumah dengan Anda yang berada di kantor. Tetaplah lakukan ritual seperti ketika bekerja di kantor, misalnya:
- Mandi.
- Berganti pakaian. Sesekali berpakaian rapi tidak ada salahnya agar merasa lebih profesional dan membuat Anda lebih produktif.
- Ganti perjalanan pagi ke kantor dengan berjalan di taman atau keliling komplek sebelum memulai kerja, atau melakukan olahraga kecil seperti meditasi selama 5-10 menit setiap pagi.
- Rapikan tempat tidur sebelum mulai bekerja.
2. Menjaga batas sementara sebanyak mungkin
Menjaga batas sementara penting untuk kesehatan secara keseluruhan dan keterlibatan kerja. Sebagian dari orang yang bekerja dari rumah saat ini harus menghadapi tantangan menggabungkan tanggung jawab mengurus anak, menyelesaikan tugas domestik, atau mengurus orangtua, berbarengan dengan jam bekerja.
Baca Juga: Hits: Teori Konspirasi, Ratusan Anak Muda Meninggal Akibat Covid-19
Kita harus mengatur waktu sedemikian rupa agar punya waktu untuk bisa fokus menyelesaikan pekerjaan kantor. Membuat batas sementara bergantung pada kemampuan koordinasi waktu kita dengan orang lain.
3. Fokus pada pekerjaan yang paling penting
Ini bukan saatnya untuk bekerja sibuk. Kita harus memberikan energi pada pekerjaan-pekerjaan yang diprioritaskan, terlebih banyak dari kita yang harus membagi waktu untuk mengurus keluarga dan bekerja.
Bekerja sepanjang waktu, bahkan pada pekerjaan yang paling penting bukanlah jawabannya. Rata-rata pekerja hanya produktif sekitar 3 jam sehari, dan jam-jam tersebut harus bebas dari gangguan atau multi tasking.
4. 'Power down'
Terdengar mudah, tapi nyatanya ada orang yang benar-benar sulit berpisah dari gadget atau laptop, sehingga tidak mematikan sepenuhnya untuk istirahat dari online selama beberapa jam.
Selain mematikan komputer, Anda juga bisa mencoba menghapus aplikasi yang berhubungan dengan pekerjaan dari ponsel Anda untuk sementara. Hal demikian (beristirahat sejenak dari online dan pekerjaan) sangat baik untuk kesehatan mental dan mengatasi burnout.
5. Rencanakan hari berikutnya
Sulit untuk menyingkirkan pekerjaan dari pikiran jika apa yang harus Anda lakukan terus Anda pikirkan. Oleh karena itu, sebaiknya Anda mengakhiri hari dengan membuat rencana untuk hari berikutnya.
Luangkanlah waktu 5-10 menit untuk menentukan tiga prioritas penting untuk besok. Hal tersebut akan memberikan ketenangan pada pikiran Anda dan membiarkan otak beristirahat.
6. Buatlah arti dari tiap-tiap hari.
Perbedaan antara hari yang baik (good day) dan hari yang buruk (bad day) adalah bagaimana kamu mengartikannya. Anda bisa memutuskan apakah Anda akan melihat hari ini berdasarkan pola pikir yang positif atau negatif, jadi pilihlah dengan bijak.
Salah satu kebiasaan yang bisa Anda lakukan dikenal dengan High-Low-Hero, jadi luangkan waktu sejenak untuk memikirkan:
- your daily "high" : apa saja yang berjalan dengan baik, menyenangkan atau mengasyikkan
- your daily “low” : apa saja yang tidak berjalan dengan baik atau yang mengecewakan
- your “hero” : orang yang kamu anggap pahlawan atau momen-momen yang membuatmu bangga
7. Detoks perhatianmu
Pikiran Anda merespon yang diberikan oleh stimulus. Jika Anda terus memberikannya materi yang menumpuk dan intens, misalnya bekerja melebihi kapasitas, maka pikiranmu akan terus waspada.
Bersantai dipenghujung hari untuk memberikan otak Anda istirahat, bisa dengan membaca buku fiksi, menonton komedi, atau mengambil kelas yang berhubungan dengan hobi Anda.
8. Perhatikan tanda-tanda burnout.
Burnout mengacu pada kumpulan reaksi berbeda yang terjadi sebagai respon terhadap stres yang berkepanjangan dan terlalu banyak bekerja. Ini termasuk gejala fisik seperti sakit kepala beserta gejala emosional seperti perilaku negatif pada pekerjaan atau karir dan berkurangnya motivasi.