Tenaga Medis Dapat Stigma Negatif, Psikiater: Mereka Nggak Paham Covid-19

Senin, 13 April 2020 | 05:56 WIB
Tenaga Medis Dapat Stigma Negatif, Psikiater: Mereka Nggak Paham Covid-19
Aksi tenaga medis minta warga tidak tolak jenazah pasien Covid-19 (Twitter)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Tenaga Medis Dapat Stigma Negatif, Psikiater: Mereka Nggak Paham Covid-19.

Beberapa waktu lalu, ramai mengenai tenaga medis yang menangani pasien Covid-19 ditolak lingkungan rumahnya karena khawatir dapat menyebarkan virus. Dan yang terbaru dan masih hangat dibicarakan, tenaga medis yang meninggal akibat Covid-19, jenazahnya ditolak dimakamkan oleh oknum warga.

Psikiater yang juga Instruktur Nasional Hipnoterapi dokter Jiemi Ardian mengatakan, tindakan itu berbahaya, apalagi dalam kondisi penanganan wabah saat ini.

"Stigma buat kita takut terhadap hal yang tidak kita pahami. Kita nggak paham covid, yang nempelin stigma itu nggak paham covid. Jadi kita menempelkan stigma terhadap hal yang tidak kita pahami, kita takut itu menular dan berdampak buruk bagi diri kita Kita menganggap orang lain sebagai sumber bahaya bukan sebagai manusia," kata Jiemi dalam kelas online Campus Pedia 'Menjaga Mental Health di Kala Pandemi', Minggu (12/4/2020).

Baca Juga: Viral Bocah Bobol Tabungan, Rela Tak Beli Sepeda demi APD Tenaga Medis

Bukan hanya tenaga medis, pasien dalam pemantauan (PDP) juga mendapat stigma. Sehingga menurut Jiemi, hal tersebut menimbulkan ketakutan akan stigma daripada infeksi virus itu sendiri.

"Kita lebih takut dijauhi tetangga dibandingkan kita menderita karena sakit Covid-19. Bahayanya orang tersebut bisa takut ke dokter," katanya.

Namun yang sering terjadi, lanjut Jiemi, orang takut dengan stigma kemudian berbohong pada dokter dengan tidak mengungkapkan gejala Covid-19. Setelah diperiksa lebih lanjut dengan PCR baru terungkap bahwa pasien positif virua corona.

"Karena takut terstigma, korban jadi dua. Pasien dan dokternya terpapar. Bayangkan kalau satu dokter tumbang, artinya bisa semakin banyak yang tidak tertangani," ucapnya.

Baca Juga: Jateng Siapkan Taman Makam Pahlawan untuk Tenaga Medis yang Gugur

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI