6. Konfigurasi NASA tentang fenomena alam saat Yesus wafat
"Dari siang sampai tiga sore kegelapan datang ke seluruh negeri." (Matius 27:45 NIV).
Gelapnya langit selama tiga jam sebelum Yesus wafat diamati dan dicatat oleh Matius, Markus (Markus 15:33 NIV) dan Lukas (Lukas 23:44 NIV).
Mungkinkah Allah menggunakan gerhana matahari untuk menggelapkan langit sebelum kematian putra-Nya? Gerhana matahari terjadi ketika bulan melintasi antara bumi dan matahari, menciptakan penyumbatan sebagian dari cahaya matahari.
Baca Juga: Buku Tan Malaka Jadi Bukti Kasus Vandalisme, Dosen UGM: Gak Ada Hubungannya
Para peneliti menyebutkan tanggal kematian Yesus antara tahun 26 SM dan 36 SM, dengan banyak orang menunjukkan tanggal 3 April, 33 M. Dengan membuat grafik lintasan dan kecepatan bintang dan planet, NASA telah membuat peta gerhana bersejarah selama berabad-abad.
Tetapi berdasarkan peta-peta ini, tidak ada gerhana matahari yang tercatat terjadi di Yerusalem selama masa kematian Yesus.
Namun, peta-peta NASA mengungkapkan terjadinya gerhana bulan yang agak menarik. Gerhana bulan terjadi ketika bukan bulan itu sendiri tetapi bayangan bulan melintasi matahari dan menggelapkan langit.
Menurut NASA, gerhana bulan terjadi pada 3 April, 33 M. Panjang gerhana itu selama dua jam 50 menit.
7. Makam Yesus yang sesungguhnya
Baca Juga: Dukung Belajar dari Rumah, Ini Jadwal Pemutaran Film Indonesia di TVRI
Keempat Injil menyebutkan fakta yang menarik: makam tempat Yesus dibaringkan dipahat dari batu.
Banyak makam pada hari itu digali dan dilapisi dengan batu. Sayangnya, ini memungkinkan para penggali kubur untuk menggali dan mencuri barang berharga yang ikut dikuburkan.
Fakta bahwa kuburan Yesus diukir di batu karang telah mengaburkan kemungkinan bahwa murid-murid Yesus menggali ke dalam kubur dan memindahkan tubuh pemimpin mereka.
Tidak heran apa yang tampak disebutkan oleh penulis keempat Injil! Ini satu lagi bukti yang membuktikan kebenaran kebangkitan Yesus Kristus dari kubur.