Suara.com - Sebagai pendatang khususnya mahasiswa dan pelajar di kota Jogja, salah satu hal yang patut dihapalkan selain jalan adalah tempat kuliner. Dua hal ini termasuk hal krusial lantaran penunjang kehidupan di tempat baru.
Bicara soal mahasiswa baru dan tempat kuliner, belum lama ini cuitan seorang warganet jadi perbincangan hangat lantaran mengandung pesan yang bijak sekaligus kocak.
Akun twitter @jawafess membagikan ulang cuitan milik @dimasmabdegani yang membicarakan soal kota Jogja dan kultur burjo, alias warung kopi atau warteg yang menjamur di kota pelajar.
"Selamat buat kamu yang keterima kuliah di Jogja. Jangan norak kalo nemu burjo ngga jual bubur kacang ijo," tulis akun @dimasmabdegani seperti dikutip Guideku.com, Jumat (10/4/2020).
Baca Juga: Hitam Manis, Intip Kecantikan Mutia Ayu dengan Makeup Natural
Kerab bikin pendatang bingung, warung burjo di Jogja memang acapkali tak sesuai namanya. Jadi meski burjo kepanjangan dari kacang ijo, seperti yang sudah disinggung di atas, warung yang satu ini tak selalu menjual menu bubur kacang hijau.
Burjo atau warmindo, tak ubahnya warung yang menjual beragam masakan seperti mie instan, nasi telur, nasi sarden, hingga mie dog dog. Pun beraneka minuman mulai dari teh, kopi, hingga minuman aneka rasa.
Selepas dibagikan, postingan yang satu ini pun langsung mendapatkan respon beragam dari netizen.
"Jadi kepikiran kenapa namanya burjo tapi ngga bubur kacang ijo?" tulis salah seorang netizen.
"Namanya burjo jualannya nasi omelet," kata netizen.
Baca Juga: Jarang Update di Instagram, Presenter Cantik Sandra Olga Beberkan Alasan
"Sahabat mahasiswa di kala tanggal tua," ujar netizen lain.
"Namanya warung Burjo tapi favorit tetep mie dok dok," sambung netizen lainnya.
Wah, benar juga ya. Mending makan mie dog dog aja deh.
Jadi mahasiswa baru Jogja udah tahu belum kenapa namanya Borju?