Fakta Menarik: Ini Mengapa Hari Paskah Identik dengan Telur dan Kelinci

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Minggu, 12 April 2020 | 15:45 WIB
Fakta Menarik: Ini Mengapa Hari Paskah Identik dengan Telur dan Kelinci
Ilustrasi telur paskah. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Fakta Menarik: Ini Mengapa Paskah Identik dengan Telur dan Kelinci

Hari Paskah merupakan salah satu hari libur paling penting bagi umat Kristiani. Selain erat dengan ritual keagamaan, Hari Raya Paskah juga kental dengan nuansa festival yang identik dengan telur dan kelinci paskah.

Pada Hari Paskah, anak-anak biasanya akan menghias dan mewarnai telur. Tapi, tahukah kamu mengapa Hari Paskah Identik dengan telur dan juga kelinci?

Seperti dilansir dari Times of India, kelinci adalah simbol kuno kesuburan dan kehidupan baru. Dua gagasan itu sangat terkait dengan musim semi dan Paskah. Hubungan antara kelinci dan Paskah muncul pada abad ke-17 dan diperkenalkan ke Amerika kemudian oleh imigran Jerman.

Baca Juga: Studi Ungkap Bagaimana Corona Covid-19 Menyebar di Gang dan Ruangan Kecil

Jerman juga memperkenalkan tradisi mereka tentang kelinci bertelur yang disebut 'Oschter Haws'. Festival ini menjadi favorit di antara anak-anak ketika mereka membuat sarang untuk kelinci Paskah untuk bertelur yang berwarna-warni dan dihiasi telur.

Akhirnya, tradisi menyebar ke seluruh Amerika Serikat saat anak-anak menikmati berburu telur Paskah sebagai bagian dari festival. Sementara itu, konsep telur Paskah berasal dari tradisi Pagan.

Telur adalah simbol kesuburan dan pembaruan tetapi mereka dikaitkan dengan festival ini karena alasan praktis. Selama berabad-abad, gereja Kristen melarang telur bersama dengan makanan lain seperti daging, anggur, keju dan susu selama Prapaskah yang menjadi kesenangan khusus untuk makan lagi pada Paskah.

Prapaskah adalah periode puasa, penebusan dosa, pertobatan dosa dan penyangkalan diri yang berakhir kira-kira enam minggu kemudian, sebelum Paskah. Jadi, meski tidak ada yang bisa makan telur, mereka menghias dan mengecat telur untuk menandai akhir periode penebusan dosa dan puasa.

Baca Juga: Nella Kharisma Melamun Bikin Salah Fokus, Putin dan Trump Rebutan Bulan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI