Amankah Merayakan Hari Paskah di Tengah Pandemi Corona Covid-19?

Jum'at, 10 April 2020 | 10:45 WIB
Amankah Merayakan Hari Paskah di Tengah Pandemi Corona Covid-19?
Ilustrasi telur paskah. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Amankah Merayakan Hari Paskah di Tengah Pandemi Corona Covid-19?

Hari Paskah merupakan salah satu hari suci bagi umat Nasrani. Biasanya Paskah dirayakan dengan meriah dan menjadi waktu berkumpul dengan sanak-keluarga.

Namun dengan penerapan social distancing dan physical distancing, sehingga banyak orang sering berada rumah aja, membuat banyak yang bertanya apakah bisa merayakannya dengan keluarga? Terlebih beberapa gereja telah menutup pelayanannya.

Dr Daniel Griffin, pakar penyakit menular di Columbia University memperingatkan soal risiko yang bisa terjadi apabila kita melepas kewaspadaan terlalu awal. Hal tersebut kemungkinan menyebabkan lonjakan kasus atau gelombang kedua.

Baca Juga: Tes Kepribadian: Posisi di Tempat Tidur Ungkap Kepribadian, Anda Dimana?

Sejumlah anak wisatawan mancanegara berlomba melukis telur Paskah di salah satu hotel kawasan Legian, Bali, Minggu (21/4). ANTARA FOTO/Fikri Yusuf
Ilustrasi anak melukis telur paskah. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf

"Saya selalu khawatir soal liburan, acara-acara seperti ini," katanya, mengindikasikan bahwa liburan terkait dengan perkumpulan orang banyak yang justru berisiko terjadinya penularan dalam kondisi ini.

Griffin mengingatkan bahwa sulit untuk mengendalikan penyebaran dalam kondisi dalam ruangan. Apalagi jika ruangan tersebut ternyata ada seseorang yang asimptomatik atau tak menyadari bahwa ia sakit.

"Jadi liburan itu benar-benar sulit dan akan menjadi lebih sulit tahun ini, karena adanya social distancing dan betapa sulitnya untuk tidak bersama orang yang disayangi saat liburan," kata Dr Griffin.

Ia menyadari bahwa social distancing menjadi sangat sulit seiring waktu, apalagi saat cuaca semakin menghangat. Oleh karena itu, ia kembali memperingatkan bahwa virus Corona Covid-19 masih tersebar dan bisa berpotensi adanya gelombang kedua.

"Jika virus ini masih tersebar, pada dasarnya bisa terjadi gelombang kedua," pungkasnya.

Baca Juga: Hits: Meningitis Glenn Fredly, New York Bikin Kuburan Massal

Seperti diketahui, virus corona atau Covid-19 ini telah menyebar luas ke lebih dari 200 negara. Hingga kini lebih dari 1,5 juta orang ternfeksi virus tersebut. Sementara lebih dari 90 ribu orang meninggal karenanya. 

Di Indonesia sendiri hingga, 9 April 2020, virus itu telah menginfeksi 3293 orang dan 280 di antaranya dinyatakan meninggal dunia. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI