Suara.com - Berjemur kini menjadi tren dan dianggap ampuh menangkal virus corona Covid-19 yang menginfeksi tubuh karena dipercaya bisa memperkuat sistem imun dan mendapat asupan vitamin D.
Lalu bolehkah berjemur menggunakan sunblock atau tabir surya? Jawabannnya boleh.
Menurut Konsultan Alergi dan Imunologi Anak, Prof. Dr. dr. Budi Setiabudiawan, Sp. A(K), M.Kes memakai sunblock saat berjemur diperbolehkan asal ada 20 hingga 30 persen bagian tubuh yang tetap terkena sinar matahari.
"UVB tertahan awan dan baju, sunblock juga untuk menahan, UVA tembus kalau UVB tidak, kalau mau pakai sunscreen atau sunblock minimal ada 20 persen yang terpapar matahari, muka tidak apa-apa (pakai sunblock)," ujar Prof. Budi di teleconference Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Kamis (9/4/2020).
Baca Juga: Ambil Hikmah Pandemi Covid-19 Jelang Ramadan, Fajar Ingin Puasa Full
Sekedar informasi sinar matahari yang sampai ke bumi mengandung ultraviolet A (UVA) dan ultraviolet B (UVB).
Nah, yang bisa diubah tubuh menjadi vitamin D adalah UVB. Sayangnya, UVB tidak bisa menembus awan, kaca, pakaian dan sunblock, jadi harus terkena paparan sinarnya secara langsung.
Jadi, memakai sunblock tidak dipermasalahkan asal ada bagian tubuh sekitar 20 sampai 30 persen yang tetap terkena sinar matahari langsung. Seperti bagian tangan dan kaki yang tetap terbuka.
"Apalagi kebanyakan perempuan kan jadi takut hitam, jadi nggak masalah di muka boleh pakai sunblock, lalu pakai kacamata hitam untuk melindungi mata itu juga bagus," kata Prof. Budi.
Selanjutnya, ia mengatakan faktor terpenting pemakaian sunblock ialah ukuran sun protection factor (SPF), yakni kemampuan sunblock melindungi dari sinar matahari harus dengan jumlah total SPF 15 hingga SPF 50.
Baca Juga: KemenPPPA Belum Terima Data Terkait Anak-anak yang Terpapar Covid-19
"SPF-nya tidak boleh kurang dari 15 sampai 50, harus digunakan 30 menit sebelum berjemur," tutupnya.