Durasi Berjemur Sinar Matahari Harus Disesuaikan Warna Kulit, Ini Alasannya

Jum'at, 10 April 2020 | 07:05 WIB
Durasi Berjemur Sinar Matahari Harus Disesuaikan Warna Kulit, Ini Alasannya
Durasi Berjemur Sinar Matahari Harus Disesuaikan Warna Kulit (Suara.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Durasi Berjemur Sinar Matahari Harus Disesuaikan Warna Kulit, Ini Alasannya

Belakangan ini berjemur menjadi tren di kalangan masyarakat demi mendapatkan vitamin D yang dipercaya bisa membuat daya tahan tubuh lebih kuat dalam melawan virus yang masuk ke tubuh, termasuk virus corona Covid-19.

Tapi tahu nggak sih, ternyata durasi lama berjemur bagi orang dewasa ditentukan berdasarkan warna dan jenis kulit?

Seperti yang diungkap Konsultan Alergi dan Imunologi Anak, Prof. Dr. dr. Budi Setiabudiawan, Sp.A(K), M.Kes dalam teleconference Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Kamis (9/4/2020).

Baca Juga: Ribuan Buruh Di-PHK, Disnakertrans DIY Upayakan Kartu Pra Kerja

Durasi Berjemur Sinar Matahari Harus Disesuaikan Warna Kulit (Suara.com)
Durasi Berjemur Sinar Matahari Harus Disesuaikan Warna Kulit (Suara.com)

"Tergantung jenis kulit, kalau berapa lamanya kulit putih sekitar 5 menit, kuning langsat itu sekitar 10 menit, sawo matang antara 15 sampai 20 menit, kulit cokelat selama 30 menit, kulit hitam 30 sampai 1 jam," ujar Prof. Budi.

Ia mengatakan karena kebanyakan orang Indonesia memiliki jenis kulit sawo matang, maka sebaiknya berjemur dilakukan selama 15 sampai 20 menit.

Kata Prof Budi, waktu tersebut sudah cukup untuk tubuh menerima paparan sinar ultraviolet B. Setidaknya ada dua jenis sinar ultraviolet (UV) yang di bawa matahari, yakni UVA dan UVB.

Nah, yang dibutuhkan tubuh untuk bisa diubah menjadi vitamin B adalah UVB. Jadi pastikan tubuh mendapat sinar UVB, untuk orang Indonesia perlu paparan sinar matahari langsung selama minimal 15 menit.

Menariknya lagi, untuk bisa mendapatkan sinar matahari kita tidak harus buka baju untuk berjemur.

Baca Juga: Ketahuan Langgar Isolasi dari Sinyal Ponsel, WNI Dideportasi dari Korsel

Prof. Budi mengatakan yang terpenting adalah memastikan 20 hingga 30 persen tubuh menerima paparan sinar matahari.

"Jadi kalau bagian dua tangan dan kaki, misalnya pakai baju pendek dan celana pendek itu sudah bagian dari 20 persen dari tubuh jadi sudah cukup," paparnya.

Hal terpenting mengetahui kapan sinar UVB dikeluarkan matahari, yakni jam 9 pagi sampai jam 3 sore. Jadi ia menyarankan tidak berjemur di luar jam tersebut. Tentunya, dengan memastikan matahari tidak tertutup awan, karena sinar UVB tidak menembus awan, kaca, hingga pakaian.

"Jangan kurang dari jam 9 atau lebih dari jam 3, karena itu sangat sedikit UVBnya," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI