Selama Ramadan, Malaikat Jibril menemui Nabi Muhammad setiap malam. Kesempatan itu dimanfaatkan Nabi Muhammad untuk tadarus Al-Qur’an di hadapan Jibril.
Kegiatan tadarus bersama itu baru berhenti ketika Nabi Muhammad melaksanakan i’tikaf terakhir di Masjid Nabawi.
Pada saat itu, Nabi Muhammad menyampaikan kepada putrinya bahwa Malaikat Jibril tidak akan datang lagi pada bulan Ramadan berikutnya.
Itu menjadi isyarat bahwa tahun depan Nabi Muhammad tidak akan bertemu lagi dengan bulan Ramadan. Kemudian, pada tahun itu Nabi Muhammad wafat setelah musim haji selesai.
Baca Juga: Panduan Lengkap Ibadah Ramadan dan Idul Fitri Selama Wabah Covid-19
Sebagaimana satu riwayat, puasa dan Al-Qur’an yang dibaca pada malam Ramadan akan memberikan syafaat kepada orang yang mengerjakannya kelak pada hari kiamat.
“Puasa dan Al-Qur’an akan memberikan syafaat seorang hamba pada hari kiamat. Puasa berkata: “Ya Rabbi, aku mencegahnya dari makan dan minum di siang hari”, Al-Qur’an juga berkata: “Aku mencegahnya dari tidur dimalam hari, maka kami mohon syafaat buat dia.” Beliau bersabda: “Maka keduanya dibolehkan memberi syafaat.” (HR. Ahmad)
Ibadah lainnya yang digiatkan Nabi Muhammad selama Ramadan adalah bersedekah kepada sesama. Dalam satu hadits riwayat Tirmidzi, Nabi Muhammad menegaskan bahwa sedekah yang paling baik adalah sedekah pada bulan Ramadan.
Selain itu, Nabi Muhammad mengatakan, siapa pun yang memberi makan orang yang sedang berpuasa maka akan mendapatkan pahala yang sama dengan orang yang berpuasa.
Selain itu, Nabi Muhammad juga melaksanakan ibadah umrah pada bulan Ramadhan. Beliau menekankan bahwa pahala umrah pada bulan Ramadan sama seperti pahala haji.
Baca Juga: Suami Wajib Contoh, 14 Tindakan Romantis Nabi Muhammad Kepada Istrinya