Lockdown, Mainan Seks Laku Keras di Denmark

Rabu, 08 April 2020 | 05:09 WIB
Lockdown, Mainan Seks Laku Keras di Denmark
Ilustrasi beragam mainan seks (sex toys). (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penjualan mainan seks di Denmark meningkat lebih dari dua kali lipat setelah negara tersebut menerapkan lockdown untuk membatasi penyebaran virus corona.

"Itu membuat saya bahagia bahwa kami melakukan sesuatu yang baik selama masa sulit ini," kata Mathilde Mackowski, pemilik toko mainan seks terbesar di Nordics, Denmark, seperti diberitakan Reuters, Selasa (7/4/2020).

Pada minggu pertama bulan April, penjualan di Sinful naik 110 persen di Denmark. Diperkirakan jumlah penjualan menguasai tiga perempat dari total pasar.

Situs web review mainan seks terbesar di negara itu, Eroti.dk, mengatakan, penjualan juga meningkat lebih dari tiga kali lipat selama periode yang sama tahun lalu.

Sinful mengatakan penjualan kencan 10 hari untuk pasangan, naik lebih dari empat kali lipat sejak pertengahan Maret dibandingkan periode yang sama sebelum imbauan di rumah saja.

Baca Juga: Malaysia Lockdown, Ada TKI yang Bertahan Hidup dengan Makan Tikus

"Saya pikir itu wajar bahwa ketika kita menghabiskan lebih banyak waktu bersama, kita ingin bersenang-senang ekstra," kata Mackowski.

"Kami saling menjaga dengan lebih baik di masa sulit ini dan itu juga mencerminkan kehidupan seks kami," katanya.

Setiap hari pengecer mengirimkan sekitar 1.500 paket ke pelanggan online di Denmark, Norwegia, Swedia, dan Finlandia. Di seluruh wilayah, penjualan berlipat ganda pada minggu pertama April dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Sinful mengatakan puncak penjualan terjadi pada tujuh hari terakhir sejak lockdown diumumkan pada 11 Maret.

"Itu mungkin karena kita semua sedikit panik dan lebih ingin membeli kertas toilet dan pasta gigi dan hal-hal semacam itu," kata Mackowski.

Baca Juga: Resepsi saat Lockdown, Pengantin Baru dan 40 Tamunya Diangkut Polisi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI