"Testosteron bersirkulasi kembali ke otak, di mana berpusat gairah seksual yang membara," tulis Dr Spitz.
Pusat dalam otak juga melepaskan oksitosin alias hormon cinta. Hormon inilah kunci terakhir yang mengkomandoi pusat ejakulasi spinal untuk melakukan bagiannya hingga akhirnya laki-laki mencapai klimaksnya.
Sesaat sebelum mencapai klimaks, cairan semen mulai berkumpul di uretra. Saat lelaki mencapai orgasme, otot di bagian dasar penis mencengkeram uretara untuk mendorong cairan tersebut keluar.
"Kontraksi inilah yang sering diasosiasikan para lelaki sebagai sumber utama dari rasa puas selama orgasme," pungkas Dr Spitz.
Baca Juga: Apakah Istri Berdosa Menolak Ajakan Suami Hubungan Seks saat Wabah Corona?