Pakaian muslim yang dibuat menggunakan kain sifon atau kain satin sendiri biasanya dipakai pada acara formal karena mudah dikreasikan berbagai gaya, baik yang polos maupun yang memiliki motif.
"Jika memilih baju muslim beserta hijab dari kain jenis sifon maupun satin, maka yang harus diperhatikan adalah dari serat apa dia terbuat. Jika dari serat alam seperti katun, rayon, dan sutra, maka hijab akan nyaman digunakan, karena menyerap air atau keringat. Jika kain sifon atau satin dari serat sintetis seperti nilon dan poliester, akan kurang nyaman digunakan pada cuaca panas. Sayangnya, serat alam seperti katun, rayon, dan sutra cepat sekali kusam jika sering digunakan," kata Nurul melalui siaran rilis yang diterima Suara.com dari Wings Care, Senin (6/4/2020).
Nurul menambahkan, baju muslim dari kedua jenis kain ini memerlukan perawatan sendiri agar warna tetap bagus, tidak cepat kusam, benang tidak ketarik, dan kain yang tak mudah rusak.
Misalnya, ubah pengaturan mesin cuci menjadi "hand wash" atau seperti mencuci dengan tangan.
Baca Juga: Dikira Kena Corona, 3 Warga Bekasi Ternyata Tewas Usai Pesta Oplosan
"Khusus untuk hijab alangkah lebih baik, jika dimasukkan terlebih dahulu ke dalam kantung cuci. Sedangkan baju muslimah berbahan lembut sebaiknya dicuci tangan, tanpa menggosoknya terlalu keras, dan tidak pula mengeringkan kainnya dengan kasar, lalu diangin-anginkan tanpa langsung terkena sinar matahari. Jangan lupa, bagian luar kain harus diletakkan di dalam sebelum diangin-anginkan untuk menjaga warnanya," jelasnya.
Sebagai penunjang perawatan baju muslimah secara khusus, Nurul menyarankan penggunaan sabun cuci lembut yang ditambah dengan cairan pelembut dan pewangi pakaian.
"Inti perawatan baju muslimah adalah mengenali bahannya terlebih dahulu, karena masing-masing kain memiliki karakter berbeda. Minimal mengenali dulu apakah bahannya menyerap keringat atau tidak," jelas Nurul lagi,