Warna Kulit Pengaruhi Kadar Vitamin D yang Didapat Dari Sinar Matahari

Senin, 06 April 2020 | 18:14 WIB
Warna Kulit Pengaruhi Kadar Vitamin D yang Didapat Dari Sinar Matahari
Ilustrasi musim panas. (PIxabay/Free-Photos)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Berjemur di bawah sinar matahari seakan menjadi kebiasaan baru masyarakat sejak pandemik virus corona merebak. Sinar matahari dipercaya banyak mengandung vitamin D yang dapat menjadi sumber kekebalan tubuh.

Selain pemilihan waktu yang tepat untuk berjemur, warna kulit juga bisa menjadi faktor penentu seseorang mendapatkan banyak vitamin D dari sinar matahari.

Dokter spesialis bedah ortopedia di RS Mount Elizabeth Singapura Tony Setiobudi mengatakan, kulit manusia memiliki melanin yang berfungsi untuk menyerap radiasi ultraviolet dan melindungi kulit agar tidak rusak.

Dua orang warga berjemur di rel kereta api di kawasan Menteng, Jakarta, Jumat (3/4). [Suara.com/Oke Atmaja]
Dua orang warga berjemur di rel kereta api di kawasan Menteng, Jakarta, Jumat (3/4). [Suara.com/Oke Atmaja]

Sisa sinar matahari yang tidak diserap melanin digunakan untuk mengaktifkan vitamin D di kulit. Selain itu, seiap orang memiliki melanin dalam jumlah berbeda.

Baca Juga: Ngamuk di RS! Keluarga Tolak Jenazah Dibawa Ambulans Pasien Corona

"Misalnya, orang bule kulit putih punya melanin yang sangat sedikit. Jadi proporsi yang diserap melanin sedikit dan yang diserap lebih banyak yang digunakan untuk aktifkan vitamin D di kulit," jelasnya dikutip dari kanal YouTube Dr. Tony Setiobudi - Mount Elizabeth Hospital, Senin (6/4/2020).

Berbeda dengan orang Afrika yang berkulit lebih gelap. Tony menjelaskan bahwa mereka memiliki melanin yang sangat banyak sehingga cahaya matahari yang diserap untuk mengaktifkan vitamin D di kulit sedikit.

"Orang Afrika jika mereka berjemur sehari penuh belum tentu mereka mendapatkan vitamin D yang cukup," ucapnya.

Sedangkan kulit orang Asia berada di tengah-tengah antara keduanya. Melanin yang dimiliki orang Asia tidak sebanyak orang Afrika tapi juga tidak terlalu sedikit seperti orang Eropa.

"Anjuran berjemur yang cukup yaitu 10 menit di siang hari atau 30 menit di pagi hari. Tapi itu bukan aturan fix. Warna kulit kita sangat mempengaruhi jumlah sinar matahari yang diperlukan untuk mendapat vitamin D yang cukup," jelasnya.

Baca Juga: Kemenkes: Isolasi Mandiri Jadi Kunci Pencegahan Virus Corona

Selain warna kulit, penggunaan sunblok dan pakaian tertutup juga mengurangi sinar matahari yang berfungsi memproduksi vitamin D. Sehingga dianjurkan untuk berjemur lebih lama.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI