“Mendengar kabar duka tentang pak dokter, aku dan rekan lainnya terkejut. Kami semua sedih dan menangis bersama. Semenjak itu, karena aku yang tinggal sendiri, aku lebih berhati-hati saat merawat diriku sendiri di masa karantina," ungkapnya.
"Aku banyak mencari referensi dan melakukan segala anjuran untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Selain untuk kesembuhanku, aku berpikir jika aku semakin cepat membaik, maka aku bisa semakin cepat membantu para pasien," sambungnya.
Harap-harap cemas bertugas di ruang isolasi
Anak pertama dari 3 bersaudara itu memang bertugas di ruang operasi dan belum ditugaskan merawat pasien Covid-19. Tapi beberapa waktu lalu, rumah sakit tempatnya bekerja memastikan semua perawat akan mendapat giliran merawat pasien penyakit penular tersebut.
Baca Juga: Perawat di Filipina Ciptakan APD Bertema Teletubbies hingga Star Wars
Sebanyak total 12 orang pasien positif Covid-19 menjalani perawatan di rumah sakit tempat ia bekerja. Seluruh pasien tersebut akan dirawat oleh 4 orang perawat yang bekerja secara bergiliran dalam satu shift.
Sementara dalam sehari ada 3 shift, yang terdiri dari 8 jam shift pagi dan 8 jam shift siang, serta shift malam selama 12 jam. Keempat orang perawat harus menggunakan APD selama 1 shift melayani seluruh pasien infeksius Covid-19.
Anggi, mengaku kini namanya sudah masuk dalam daftar dan akan segera bergiliran merawat pasien-pasien tersebut. Meski awalnya Anggi sempat menangis karena namanya masuk dalam daftar.
"Udah keluar nama-namanya, dan ada nama aku. Sampai nangis-nangis waktu itu. Tapi aku ingat di Wuhan juga, baik dokter maupun perawat yang pensiun kembali dipanggil buat bertugas. Dan setelah disadari, daftar itu rata-rata berusia 30 tahun ke bawah," papar Anggi.
Keluarga minta berhenti dan resign dari pekerjaan
Baca Juga: Merawat Pasien Covid-19, Perawat: Kau Hampir Tidak Bisa Makan dan Berjalan
Hidup jauh terpisah dari keluarga, karena ia memilih tinggal di kos yang dekat dengan rumah sakit tempatnya bekerja. Ia mengaku pernah diminta sang ibu, atau yang biasa ia panggil mamak, untuk keluar dari pekerjaannya.