Suara.com - Selain kebijakan untuk WFH (work from home), kegiatan belajar-mengajar di tengah pandemi virus corona pun ikut dilakukan dari rumah.
Bagi orangtua, hal ini tentunya menjadi sebuah beban tersendiri. Pasalnya, orangtua harus sigap mengawasi dan memastikan anak mengikuti proses pembelajaran seperti biasa.
Namun, tak hanya itu saja, kebijakan belajar di rumah ternyata juga membuat para orangtua repot. Bahkan, curhatan seorang ibu belum lama ini viral di media sosial.
Dalam unggahan akun @Irenecutemom di media sosial Twitter, terlihat tangkap layar yang berisi percakapan seorang ibu dan pihak sekolah.
Baca Juga: Bantu Guru Terapkan Belajar Online, Kemendikbud Rilis Situs Guru Berbagi
Di sana, terlihat jika sang ibu memberikan saran kepada pihak sekolah karena merasa direpotkan oleh tugas sekolah anaknya. Ditambah, ibu ini merasa jika guru kurang maksimal dalam mengajar.
"Kalau mau kasih yang susah, guru buat video sambil jelasin, terangin ke anak-anak. Masa ortu mesti terangin juga," tulis ibu tersebut.
"Guru kasih tugas-tugas sama keterangan sekadarnya, emang saya dukun bisa langsung paham, langsung mengerti maksud isi hati para guru," tambahnya.
Lebih lanjut, ibu ini meminta agar guru-guru mencoba membuat video penjelasan dan membagikan tautannya untuk kalangan murid. Dengan demikian, kegiatan belajar-mengajar bisa dipermudah.
Namun, yang sedikit menggelitik, ibu ini juga mengeluh bahwa emosi mengerjakan tugas anak akan membuatnya gendut.
Baca Juga: Bak Kota Hantu, Singapura Tutup Kantor & Sekolah Cegah Meluasnya Covid-19
"Gara-gara emosi sampai martabak habis 6 potong. Kalau saya gendut kan repot," imbuhnya.
Meski ada warganet yang menganggap akhir dari percakapan tersebut kocak, namun ada juga yang turut bersimpati. Bahkan, mereka juga mengeluhkan hal serupa karena sistem belajar di rumah ini.
"Udah mulai emosi, kayaknya semua gitu, soalnya hampir semua tugas lebih banyak dengan tema baru yang tanpa penjelasan sebelumnya. Jadi mau nggak mau orangtua yang dampingin yang jelasin cara ngerjainnya," curhat warganet.
"Udah gitu masih bayar sekolah penuh tapi gurunya nggak nerangin penuh seperti sekolah biasanya dari jam 8-12. Hanya sekadar tutorial terus emaknya suruh nerangi. Bayaran jalan terus, kan nyebelin."
"WFH malah kerjain tugas sekolah sampai sore hari, kerjaan akhirnya pindah jam malam sampai dini hari, asli berat banget," imbuh warganet lainnya membenarkan.
Di sisi lain, ada juga yang menyebutkan jika kondisi belajar dari rumah ini tidak seberapa jika dibandingkan dengan para guru yang tiap hari mengajar puluhan anak.
"Semoga dengan merasakan ini, para ortu semakin menghargai para guru anak-anaknya yang bahkan sebagian masih underpaid."
"Nah kan, berasa jadi guru. Mestinya guru dibayar mahal," tambah yang lain.