Suara.com - Curhatan seorang influencer asal Australia bernama Jessica Pinili soal lockdown belum lama ini mencuri perhatian. Bukan tanpa alasan, influencer ini menyebut jika mengisolasi diri di hotel mewah jauh lebih buruk dari penjara.
Jessica Pinili adalah seorang influencer lifestyle berusia 26 tahun yang baru-baru ini berkunjung ke Bali. Dirinya kembali ke Australia pada Minggu (29/03/2020) pekan lalu.
Melansir The Sun, Jessica Pinili diharuskan untuk melakukan karantina selama dua minggu karena baru pulang dari luar negeri. Influencer ini pun lantas melakukannya di Hotel Duxton, Perth.
Kendati melakukan karantina diri di sebuah hotel bintang lima, Jessica Pinili rupanya tidak merasa puas. Alih-alih, influencer ini merasa jika hak asasinya untuk mendapat udara segar telah dilanggar.
Baca Juga: Update Corona 5 April 2020 di Jogja: 4 Pasien Positif Meninggal, 6 Sembuh
Pada hari keempatnya melakukan isolasi, Jessica pun menyampaikan situasinya tersebut lewat Instagram. Di sana, dirinya mengaku hendak meningkatkan "kesadaran" akan situasi yang ada.
"Ini bukan soal rasa syukur, ini soal hak asasi manusia. Kamar hotel ini adalah kamar non-smoking," ujarnya. "Itu bagus. Tapi, aku tidak mendapat akses ke balkon atau jendela yang bisa dibuka... dan itu artinya aku tidak akan mendapat udara segar selama 14 hari."
Lebih lanjut, selebgram ini lantas menyebutkan jika dikurung di dalam hotel terasa jauh lebih buruk dari penjara. Padahal, Jessica Pinili tak perlu membayar biaya hotel selama 2 minggu.
"Ada orang-orang berpatroli di koridor, aku bahkan tidak bisa berjalan di sana," keluhnya.
"Ini lebih parah dari menjadi tahanan, tahanan masih mendapat udara segar."
Baca Juga: Tak Disarankan Kemenkes, Pemkot Surabaya Enggan Bongkar Bilik Disinfektan
Sejak membagikan keluhannya tersebut di Instagram story, Jessica Pinili pun lantas banjir kecaman. Banyak yang menyebutnya egois dan berlagak seperti putri karena banyak mengeluh.