Suara.com - Kabar Pangeran Harry dan Meghan Markle yang mundur dari keluarga Kerajaan Inggris sempat mengemparkan dunia.
Dengan demikian, mereka juga harus melepaskan pendapatan mereka yang berasal dari pembayar pajak Inggris.
Terlepas dari hal tersebut, banyak orang tentu penasaran, dari mana sebenarnya harta dan kekayaan keluarga Inggris berasal?
BACA JUGA: Pindah Ke LA, Saudara Tiri Sebut Meghan Markle Pengkhianat dan Munafik
Baca Juga: Simpel tapi Elegan, 7 Street Brand Ini Tawarkan Gaun Pengantin Impian
Pajak dari masyarakat Inggris tentu bukan satu-satunya cara keluarga kerajaan Inggris mendapatkan uang. Mereka pada dasarnya memang merupakan orang yang sangat kaya raya.
Seperti dilansir dari Vox, para anggota keluarga kerajaan tidak diizinkan untuk bekerja di luar dari tugas resmi mereka, tetapi mereka dapat mengumpulkan uang sewa dan keuntungan dari banyak perkebunan yang secara historis berafiliasi dengan mereka.
BACA JUGA: Pangeran William Ingin Jadi Pilot Ambulans Udara saat Pandemi Corona
Perkebunan yang diwariskan ini merupakan bagian dari kekayaan bersih Ratu, yang, pada 2019, diperkirakan sekitar 370 juta poundsterling atau sekitar Rp 7 triliun.
Mereka juga menghasilkan uang dari dua portofolio real estat besar lainnya, yang disebut Duchies of Lancaster dan Cornwall. Itu termasuk dari reruntuhan kastil yang sekarang menjadi tempat wisata, tetapi juga seluruh desa, real estat komersial, dan stadion kriket di London.
Baca Juga: HIts: Pangeran Charles Sembuh dari Covid-19, WHO Larang Semprot Disinfektan
Portofolio tersebut menghasilkan lebih dari 20 juta poundsterling atau Rp400 miliar pada tahun 2019. Kerajaan Inggris pernah memiliki banyak real estat ikonik yang menarik jutaan turis setiap tahun seperti, Menara London, Kastil Windsor, dan Istana Buckingham.
BACA JUGA: Kecewa, Penulis Biografi Sebut Pangeran Harry Bagai Remaja Tak Berperasaan
Raja George III menyerahkan properti-properti ini kepada pemerintah selama pemerintahannya, dan sebagai gantinya, keluarga kerajaan menerima persentase keuntungan dari properti-properti ini dengan uang pembayar pajak setiap tahun.
Properti ini dikenal sebagai Crown Estate, yang telah berkembang menjadi portofolio yang sangat menguntungkan yang mencakup real estat komersial di London.
Sebagai imbalan atas uang itu, anggota keluarga kerajaan terikat pada aturan ketat yang menentukan bagaimana mereka mendapatkan penghasilan dan berapa banyak akses yang mereka berikan kepada korps pers yang agresif.
Mereka juga harus mengikuti standar untuk mempertahankan merek dan citra keluarga sehingga mereka dapat terus menarik wisatawan dan uang wisata ke Inggris setiap tahun.
Karena bangsawan tidak diperbolehkan untuk bekerja di luar tugas resmi mereka, dan karena banyak real estat yang keluarga dapatkan dari penghasilan sebenarnya bukan miliknya, ilusi kekayaan pribadi keluarga kerajaan lebih besar daripada kekayaan bersih sebenarnya. Bahkan, Ratu Elizabeth, yang merupakan anggota keluarga kerajaan terkaya, ternyata hanya orang terkaya ke-356 di Inggris.