BACA JUGA: Kecewa, Penulis Biografi Sebut Pangeran Harry Bagai Remaja Tak Berperasaan
Raja George III menyerahkan properti-properti ini kepada pemerintah selama pemerintahannya, dan sebagai gantinya, keluarga kerajaan menerima persentase keuntungan dari properti-properti ini dengan uang pembayar pajak setiap tahun.
Properti ini dikenal sebagai Crown Estate, yang telah berkembang menjadi portofolio yang sangat menguntungkan yang mencakup real estat komersial di London.
Sebagai imbalan atas uang itu, anggota keluarga kerajaan terikat pada aturan ketat yang menentukan bagaimana mereka mendapatkan penghasilan dan berapa banyak akses yang mereka berikan kepada korps pers yang agresif.
Baca Juga: Simpel tapi Elegan, 7 Street Brand Ini Tawarkan Gaun Pengantin Impian
Mereka juga harus mengikuti standar untuk mempertahankan merek dan citra keluarga sehingga mereka dapat terus menarik wisatawan dan uang wisata ke Inggris setiap tahun.
Karena bangsawan tidak diperbolehkan untuk bekerja di luar tugas resmi mereka, dan karena banyak real estat yang keluarga dapatkan dari penghasilan sebenarnya bukan miliknya, ilusi kekayaan pribadi keluarga kerajaan lebih besar daripada kekayaan bersih sebenarnya. Bahkan, Ratu Elizabeth, yang merupakan anggota keluarga kerajaan terkaya, ternyata hanya orang terkaya ke-356 di Inggris.