Suara.com - Bar Sepi, Produsen Minuman Keras Banting Setir Jual Hand Sanitizer
Imbauan untuk diam di rumah karena pandemi virus Corona Covid-19 membuat tempat-tempat nongkrong sepi, termasuk restoran dan bar. Hal ini rupanya berpengaruh terhadap penjualan minuman keras di Amerika Serikat.
Bukan minuman alkohol, yang dicari oleh masyarakat saat ini adalah produk hand sanitizer. Oleh karena itu demi menyiasati perekonomian, tidak sedikit produsen minuman keras di AS yang banting setir menjual hand sanitizer.
Ya, penjualan hand sanitizer dipilih karena rata-rata mereka memiliki alkohol, bahan utama untuk membuat hand sanitizer.
Baca Juga: Perhatikan, Hand Sanitizer juga Bisa Kedaluwarsa & Tidak Efektif Lagi
Seperti yang dilakukan Twin Valley Distillery di kota Rockville, negara bagian Maryland. Pemiliknya Edgardo Zuniga, mengatakan kepada VOA, dia telah menjual lebih dari 3.000 botol berukuran 4 oz (118 ml). Produk penyanitasi tangan Twin Valley dijual seharga sekitar $5 (sekitar Rp 83 ribu) perbotolnya.
Edgardo mengatakah dia tak mau mengambil keuntungan besar, meski bisnis utamanya merugi 75 persen sejak COVID-19 merebak.
"Tidak, kami tidak menghasilkan banyak uang. Beberapa orang berusaha membantu bisnis kami dengan membeli 1-2 botol minuman beralkohol yang di toko kami," kata Edgardo.
"Kami menjual hand sanitizer hanya seharga sekitar 5 dolar per botol. Kami tidak dapat keuntungan besar. Kami hanya ingin menyediakan sesuatu untuk membantu masyarakat," imbuhnya.
Hal serupa dilakukan Falls Church Distillers, produsen minuman beralkohol di Kota Falls Church, negara bagian Virginia.
Baca Juga: Waspada! Pengakuan Miris Warganet Layani Penjual Hand Sanitizer Abal-abal
Pendirinya, Michael Paluzzi, mengatakan penting untuk mendorong semangat masyarakat dan tidak memanfaatkan rasa takut mereka dengan menaikkan harga.