Waspada, Lelaki Idap Disfungsi Ereksi Berisiko Mati Muda

Rabu, 01 April 2020 | 21:25 WIB
Waspada, Lelaki Idap Disfungsi Ereksi Berisiko Mati Muda
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Selama 12 tahun, sekitar 25 persen responden meninggal dunia.

Tim Antonio menemukan bahwa dari lelaki yang meninggal, peserta dengan kadar testosteron normal dan disfungsi ereksi memiliki 51 persen risiko kematian yang lebih tinggi daripada mereka yang tak memiliki keduanya.

Ditambah lagi, laki-laki dengan total testosteron dan tanda-tanda seksual yang rendah memiliki risiko kematian dini lebih besar daripada mereka yang berkadar testosteron normal dan tanpa tanda-tanda seksual.

Hasil studi ini mengindikasikan bahwa secara keseluruhan, mereka dengan tanda-tanda seksual termasuk disfungsi ereksi dan ereksi di pagi hari yang buruk, memiliki risiko kematian dini. Libido yang rendah tidak terkait dengan hal tersebut.

Baca Juga: Ilmuwan Unair Temukan 5 Senyawa Obat Corona, Lebih Ampuh dari Chloroquine

Disfungsi ereksi juga bisa disebabkan oleh penyumbatan arteri yang mengganggu aliran darah ke penis untuk memunculkan ereksi. Inilah mengapa, tak peduli berapa kadar testosteronnya, disfungsi ereksi bisa menjadi tanda risiko penyakit jantung dan kematian dini.

"Ini artinya lelaki dengan atherosclerosis (penumpukan plak di arteri yang mengganggu aliran darah), aliran darah di pembuluh darah penis terganggu lebih awal daripada di arteri koroner," tambah Antonio.

Penyebab lain dari disfungsi ereksi adalah obat-obatan tertentu, stres dan cemas, gangguan tidur, merokok, konsumsi alkohol, masalah saraf akibat operasi prostat, penyakit, dan kecelakaan.

Antonio menambahkan, disfungsi ereksi bisa dicegah dan diobati dengan mempraktikkan gaya hidup sehat dan jika bisa, menangani faktor risiko penyakit jantung juga seperti merokok, tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, dan obesitas.

"Hal-hal ini sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesehatan keseluruhan dan mengurangi risiko mortalitas pada laki-laki yang mengidap disfungsi seksual," kata Antonio.

Baca Juga: Kelak Usai Corona, RS Darurat di Pulau Galang Bakal Jadi Tempat Riset

Ia melanjutkan, laki-laki yang mengalami tanda-tanda seksual harus ingat bahwa tanda-tanda seksual ini bisa menjadi tanda peringatan awal dari kesehatan yang memburuk.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI