Ssstt, di Rumah Aja, Bikin Banyak Orang Habiskan Waktu Berhubungan Seks

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Rabu, 01 April 2020 | 20:40 WIB
Ssstt, di Rumah Aja, Bikin Banyak Orang Habiskan Waktu Berhubungan Seks
Ilustrasi pasangan bercinta. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah di berbagai negara telah menyarankan masyarakat untuk tetap di rumah alias di rumah aja guna mengurangi penyebaran virus Corona Covid-19.

Banyak orang telah mulai bosan hanya berdiam diri tanpa melakukan banyak aktivitas saat di rumah aja.

Kondisi demikian membuat sejumlah orang memilih menghabiskan waktu dengan berhubungan seks bersama pasangan. Maka tidak heran jika saat wabah ini berakhir, akan ada kemungkinan lonjakan kehamilan di berbagai belahan dunia.

Seperti dilansir dari Her.ie, peneliti sebelumnya telah menemukan hubungan antara terjebak di rumah dengan pasangan dan juga tingkat kehahamilan.

Baca Juga: Tobat Jadi Bintang Film Porno, Vienna Rose Ingin Jadi Tentara

Ilustrasi pasangan di tempat tidur. (Shutterstock)
Ilustrasi pasangan di tempat tidur. (Shutterstock)

Dalam sebuah penelitian di AS dari 2008, para peneliti menemukan bahwa jenis peristiwa bencana tertentu, seperti mati listrik, badai salju, pada kenyataannya, menyebabkan peningkatan konsepsi dan tingkat kelahiran berikutnya.

"[Hubungan efek kesuburan] dengan tingkat aktivitas yang rendah, kami menemukan peningkatan dalam kelahiran, akhirnya membuat pasangan memilih waktu bersama," jelas kepala peneliti Richard Evans tentang temuan tersebut.

Menurut NJ.com, badai yang sangat parah dan berpotensi berbahaya sering mengakibatkan ledakan bayi sembilan bulan kemudian.

Menariknya, hal yang sama berlaku untuk peristiwa-peristiwa seperti terorisme dan kejadian-kejadian yang sangat menakutkan lainnya yang memengaruhi masyarakat dan dunia pada umumnya.

"Sebuah studi yang dilakukan setelah pemboman teroris Kota Oklahoma 1995 menemukan peningkatan kelahiran sembilan bulan setelah tragedi itu," kata mereka.

Baca Juga: Kim Kardashian Kewalahan, Antrean Pakaian Dalam SKIMS Tembus Sejuta

Para peneliti berspekulasi itu mungkin karena orang-orang yang tinggal di dekat lokasi pemboman merasakan kematian mereka sendiri. Mereka secara alami merespons dengan mencoba memperkuat keluarga mereka sendiri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI