Awas! Pria Brewokan Lebih Berisiko Tertular Corona Covid-19, Apa Sebabnya?

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Rabu, 01 April 2020 | 19:15 WIB
Awas! Pria Brewokan Lebih Berisiko Tertular Corona Covid-19, Apa Sebabnya?
Ilustrasi lelaki yang punya brewok berisiko terinfeksi Virus Corona Covid-19. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Memiliki jenggot atau brewok mungkin akan meningkatkan penampilan seseorang. Tapi tahukah, bahwa orang dengan brewok lebih berisiko untuk terpapar virus corona atau Covid-19?

Infografis dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) menunjukkan bagaimana gaya yang berbeda dapat mencegah masker wajah dan respirator menempel pada wajah.

Meski grafik ini awalnya dirilis pada tahun 2017, infografik ini muncul kembali setelah seorang pejabat tinggi CDC memperingatkan betapa cepatnya virus corona atau Covid-19 menyebar. Seperti diketahui di Amerika Serikat sendiri virus itu telah menginfeksi lebih dari 100 ribu orang.

Infografik CDC gaya rambut di wajah yang menghalangi masker (dok: CDC)
Infografik CDC model brewok yang menghalangi masker. (dok: CDC)

Dalam infografisknya CDC menyarankan bahwa wajah yang bersih dan bebas dari brewok akan lebih memudahkan untuk menggunakan masker atau respirarot. Sebaliknya, semakin banyak rambut melintasi mulut, semakin sulit masker untuk bisa terpasang dengan baik.

Baca Juga: Benarkah Persentase Kematian Pasien Covid-19 Indonesia yang Paling Tinggi?

CDC mengatakan rambut wajah atau brewok tidak dapat bertindak sebagai filter karena tidak cukup padat. Artinya rambut seseorang terlalu besar untuk menangkap partikel kecil.

Ilustrasi. (Sumber: Shutterstock)
Ilustrasi cukur jenggot. (Sumber: Shutterstock)

Di samping itu mereka juga menyebutkan bahwa rambut wajah alias brewok di bawah permukaan topeng menyebabkan kebocoran 20 hingga 1000 kali lebih banyak dibandingkan dengan mereka yang memiliki wajah yang dicukur bersih.

Seperti diketahui, virus corona Covid-19 hingga saat ini diketahu menyebar melalui droplets dan kontak dekat. Masker dan respirator adalah salah satu alat pelindung yang paling banyak digunakan untuk mencegah penyebaran virus.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI