Suara.com - Pandemi virus corona Covid-19 telah memaksa sejumlah bisnis lokal seperti toko dan restoran untuk tutup sementara waktu. Beberapa agenda besar juga telah ditunda, termasuk Met Gala 2020.
Di beberapa negara bagian Amerika Serikat, kebijakan penutupan ini juga telah memengaruhi bisnis-bisnis yang tidak berhubungan dengan kebutuhan pokok. Salah satunya adalah salon.
Namun, hal serupa belum tentu berlaku di negara lain. Besar kemungkinan, masih ada beberapa salon yang buka karena takut tidak mendapat penghasilan.
Wajar, mayoritas pendapatan penata rambut datang dari para pelanggan mereka yang hendak melakukan aneka macam perawatan kecantikan.
Baca Juga: Imutnya Nail Art ala Miley Cyrus, Simpel dan Cocok Buat di Rumah Aja
Sayangnya, di tengah pandemi virus corona, melakukan perawatan di salon dapat membawa risiko. Pasalnya, baik klien maupun penata rambut diharuskan berada dalam jarak dekat.
Menurut laman Bustle, salon sendiri sebenarnya dianjurkan untuk tutup di tengah pandemi virus corona. Konsumen pun disarankan tidak mendatangi salon meski ada yang masih buka.
Di sisi lain, jika ada salon yang masih buka, bisnis tersebut diharapkan mengikuti prosedur kebersihan yang berlaku.
"Aspek sanitasi di salon sekarang sangat penting," ujar Robin Groover, salah satu penata rambut di salon African Pride.
"Salon yang memilih untuk tetap buka dan melayani kunjungan pribadi harus lebih cermat dalam metode sanitasi."
Baca Juga: Jangan Pergi ke Salon Selama Pandemi Virus Corona, Simak Penjelasannya
Metode yang dimaksud sendiri adalah salon hanya boleh menerima klien satu per satu. Kemudian, salon juga diharapkan selalu membersihkan peralatan dan permukaan yang ada.