Seperti masker kain, masker bedah tidak bisa dipakai untuk melindungi terhadap partikel yang ada di aerosol atau partikel yang Airborne.
Sementara efektifitasnya bisa memfiltrasi 30-95 persen partikel dengan ukuran 0,1 mikron. Tapi masih ada kebocoran terutama melalui samping kiri dan kanan masker karena tidak sepenuhnya sempurna menutupi wajah.
"Ini sebetulnya tidak bisa dipakai berulang kali. Jadi ini sekali pakai dan durasinya tergantung dari kondisi. Kalau sudah basah mestinya ini sudah diganti," papar Erlina.
3. Masker N95
Baca Juga: Peneliti Temukan Cara Mencuci Masker N95 Agar Bisa Dipakai Lagi
Masker jenis ini dipakai oleh tenaga medis yang harus kontak langsung dan dekat dengan pasien-pasien yang sangat infeksius atau tingkat infeksiusnya sangat tinggi.
Masker N95 mempunyai proteksi yang sangat baik untuk droplet, juga mempunya proteksi yang sama untuk partikel aerosol airbone.
"Efektifitasnya cukup tinggi memfilterasi partikel yang ukuran 0,1 mikron itu sampai di atas 95 persen. Makanya namanya N95, dan tidak ada kebocoran kalau dipakai dengan baik," jelasnya.
Menurut Erlina, saat kondisi wabah penyakit seperti sekarang, jika terjadi kelangkaan maka masker N95 bisa dipakai berulang kali. Namun disarankan setiap kali selesai dipakai agar dijemur dibawah sinar matahari hingga 3 sampai 4 hari.
"Sehingga virusnya sudah mati kemudian baru bisa dipakai kembali. Tapi ini disarankan hanya bila stok sangat sedikit. Kalau stok masih ada, kita tidak sarankan untuk dipakai berulang," tuturnya.
Baca Juga: Hanya Bermodal Hafal Alfatihah, Warga Cilegon Bisa Dapatkan Masker Gratis
4. Face respirator