Jangan Pergi ke Salon Selama Pandemi Virus Corona, Simak Penjelasannya

Selasa, 31 Maret 2020 | 17:35 WIB
Jangan Pergi ke Salon Selama Pandemi Virus Corona, Simak Penjelasannya
Ilustrasi salon. (Unsplash/Aw Creative)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Setelah terisolasi di rumah selama berhari-hari, tentunya tidak sedikit dari kita yang ingin melakukan perawatan kecantikan atau sudah gerah ingin mengganti gaya rambut di salon.

Meski begitu, demi mengikuti imbauan #diRumahAja, tampaknya kita semua masih harus menunggu lebih lama sebelum bisa berkunjung ke salon.

Terlepas dari adanya salon yang mungkin masih buka di tengah wabah virus corona Covid-19, pergi ke salon rupanya dapat membawa sejumlah risiko.

Tidak bisa dipungkiri, hal ini memang akan berdampak besar bagi orang-orang yang bekerja di salon. Sementara, komunikasi antara konsumen dan pekerja salon ikut terputus.

Baca Juga: Tak Bisa ke Salon, Coba Tips Perawatan Rambut Pakai Jus Wortel Ini

Di sisi lain, dokter, pemilik salon, hingga ahli di bidang kecantikan pun telah memeringatkan risiko dari pergi ke salon di tengah pandemi Covid-19.

Ilustrasi salon. (Unsplash/Aw Creative)
Ilustrasi salon. (Unsplash/Aw Creative)

Melansir dari laman Bustle, salah satu peringatan tersebut diberikan oleh dr. Richard Firshein, D.O., ahli di bidang Integrative and Precision-Based Medicine.

Seperti anjuran yang telah ada sebelumnya, dr. Richard Firshein mengingatkan jika orang-orang harus senantiasa menjaga jarak paling tidak 6 kaki atau sekitar 2 meter dari satu sama lain.

Kemudian, dirinya juga mengingatkan jika perkumpulan yang melibatkan lebih dari 10 orang sudah dilarang pemerintah Amerika Serikat.

Karena penata rambut harus senantiasa berdiri dalam jarak dekat dengan klien mereka, ada baiknya jika kita membatalkan rencana ke salon. Belum lagi, salon adalah tempat yang didatangi banyak orang.

Baca Juga: Tampar Pegawai Salon, Pebalap Cantik Ditemukan Tewas Sebulan Kemudian

"Ide dasarnya adalah dua hal," ungkap dr. Richard Firshein. "Satu untuk mengurangi kontak antara individu dan meratakan kurva. Dua untuk mencoba dan mengurangi jumlah orang terinfeksi."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI