Suara.com - Saat menyimak pemberitaan seputar pandemi virus Corona Covid-19, belakangan kamu mungkin tak asing lagi dengan beberapa istilah seperti ODP dan PDP.
ODP merupakan singkatan dari Orang Dalam Pemantauan. Kategori ODP ditujukan untuk mereka yang sempat bepergian dari wilayah atau negara terjangkit. Begitu pula jika seseorang pernah berkontak dengan pasien positif Cobid-19 meski belum menunjukkan gejala sakit.
PDP adalah singkatan dari Pasien Dalam Pengawasan. Mereka sudah harus dirawat oleh tenaga kesehatan, utamanya karena telah menunjukkan gejala sakit seperti demam tinggi dan gangguan pernapasan.
Setelah menjadi PDP, mereka masuk prioritas untuk segera menjalani tes guna mengetahui apakah yang bersangkutan positif virus corona atau tidak.
Baca Juga: Bikin Terharu, Kisah Suami Mendampingi Istri yang Terjangkit Virus Corona
Nah, bagaimana jadi jika singkatan ODP dan PDP itu mendadak diubah dengan rangkaian kata lainnya?
Belum lama ini, akun Twitter @nksthi berbagi cuitan galau dengan menggunakan plesetan dari singkatan ODP dan PDP.
"Jenenge urip. Bola-bali diblenjani. Bola-bali loro ati," cuit akun @nksthi dalam bahasa Jawa, Senin (30/3/2020) kemarin. Artinya, "Namanya hidup. Berkali-kali dikhianati. Berkal-kali sakit hati."
Cuitan tersebut disertai dengan ilustrasi sejoli yang tampak dipisahkan tulisan, "Mbiyen PDP, Pernah Dianggep Pacar. Saiki ODP, Ora Duwe Pasangan."
Istilah PDP yang tadinya merujuk pada Pasien Dalam Pengawasan, berubah menjadi Pernah Dianggap Pacar, sedangkan singkatan baru untuk ODP menjadi Ora Duwe Pasangan alias tidak punya pasangan.
Baca Juga: Menikahi Suami Sahabatnya Sendiri, Kisah Cinta Wanita Ini Bikin Nyesek
Hingga Selasa (31/3/2020), cuitan yang memuat plesetan singkatan ODP dan PDP itu telah mengumpulkan setidaknya 5,8 ribu likes dan 1,3 retweets. Warganet pun mendadak jadi galau karenanya.
"Dulu PDP, pernah dianggap pacar. Sekarang ODP, oh diriku pelarian," komentar seorang warganet.
"Tapi kok nggak kapok-kapok? Siapa? Aku," tulis warganet lain.
Ada pula yang seolah mendadak curhat, "Dulu nggak pernah dianggap. Sekarang dilupakan. Astaghfirullah...."