Tercatat Ada 3 Kasus Bunuh Diri Terkait Covid-19, Psikolog Ungkap Sebabnya

Senin, 30 Maret 2020 | 19:17 WIB
Tercatat Ada 3 Kasus Bunuh Diri Terkait Covid-19, Psikolog Ungkap Sebabnya
Ilustrasi seseorang akan bunuh diri [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wabah virus corona Covid-19 yang kini telah ditetapkan sebagai pandemi global telah meningkatkan rasa cemas di kalangan masyarakat dunia.

Bukan hanya cemas, wabah virus corona jenis baru ini juga terbukti meningkatkan depresi dan bahkan bisa memicu tindakan bunuh diri.

Psikiater Dr. dr. Nova Riyanti Yusuf, SpKJ atau yang lebih akrab disapa Noriyu menyoroti setidaknya ada tiga kasus bunuh diri terkait Covid-19.

Ketiga diketahui memilih mengakhiri nyawanya karena tak kuasa menghadapi virus yang telah merenggut lebih dari 34 ribu nyawa ini.

Baca Juga: Akses ke Trenggalek Diblokade, Pemkab Tulungagung Belum Terima Surat Resmi

"Warning dari terjadinya kasus-kasus bunuh diri akibat COVID-19 adalah Werther Effect atau Copycat Syndrome atau imitasi. Puncak dari imitasi menurut International Association of Suicide Prevention 2012 adalah terjadi pada 3 hari pertama dan kemudian menurun setelah 2 minggu walau ada kalanya bertahan lebih lama," ujar Noriyu dalam keterangannya kepada Suara.com, Senin (30/3/2020).

Werther Effect atau Copycat Syndrome adalah kasus bunuh diri hampir bersamaan, yang terjadi karena melihat kejadian bunuh diri yang dilakukan pada publik figur.

Berikut adalah daftar kejadian bunuh diri terkait Corona Covid-19 yang terjadi di tiga belahan dunia berbeda.

1. Perawat Italia
Daniela Trezzi adalah seorang perawat Italia berumur 34 tahun yang memutuskan mengakhiri hidupnya karena dinyatakan terinfeksi virus Corona Covid-19 dan takut menularkan virus tersebut kepada orang lain.

2. Menteri Keuangan Jerman
Menteri Keuangan Jerman, Hesse Thomas Schaefer merupakan seorang menteri berusia 54 tahun. Ia ditemukan tergeletak di dekat rel kereta api pada Minggu, 29 Maret 2020.

Baca Juga: Dukung Social Distancing, Transmart Maguwo Sediakan Layanan Delivery

Thomas memilih mengakhiri hidupnya karena sangat takut dan bingung menangani dampak ekonomi akibat Corona Covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI