Jangan Panic Buying, Ini Bahan Makanan yang Perlu Dibeli Saat di Rumah Aja

Senin, 30 Maret 2020 | 17:41 WIB
Jangan Panic Buying, Ini Bahan Makanan yang Perlu Dibeli Saat di Rumah Aja
Ilustrasi belanja bahan makanan. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Selama social distancing dan anjuran untuk berada di rumah aja akibat virus corona, beberapa orang mempersiapkan diri dengan menyetok bahan makanan. Tapi, jangan lakukan panic buying, ya. Belanjalah dengan bijak, dan setok bahan makanan yang sesuai dengan kebutuhan Anda dan keluarga.

"Prinsipnya, nggak semua orang itu punya freezer yang besar. Kita kan terbatas, jadi kalau mau belanja, jangan banyak sekali. Kira-kira untuk dua minggu saja, dan sudah punya planning untuk masak apa, jadi jangan panic buying," kata dr. Titi Sekarindah, SpGK, dari Rumah Sakit Pusat Pertamina Kebayoran Baru, dalam perbincangan dengan Suara.com, Senin (30/3/2020).

Cenderungnya, apabila kita asal beli, kita malah lupa dan tahu-tahu bahan makanan tersebut sudah tidak bisa digunakan kembali. Menyetok bahan makanan, selain harus ada perencanaan dan dibeli dalam jumlah secukupnya, juga sebaiknya menyetok makanan yang sehat untuk mencukupi kebutuhan gizi selama di rumah aja.

Dr. Titi menyebutkan bahwa prisip gizi seimbang adalah memiliki karbohidrat sehat, protein harus cukup, lemak baik secukupnya, buah dan sayur, serta protein nabati.

Baca Juga: 9 Hal soal Virus Corona Covid-19 Ini Masih Menjadi Misteri

Apakah Anda berniat untuk menyetok bahan makanan? Supaya terhindar dari panic buying, simak tips dari dr. Titi berikut ini:

1. Karbohidrat

Makanan sumber karbohidrat. (Shutterstock)
Makanan sumber karbohidrat. (Shutterstock)

Untuk memenuhi asupan karbohidrat, Anda bisa membeli beras merah, beras cokelat, roti gandum, roti whole wheat atau whole grain, oatmeal, umbi-umbian seperti kentang, ubi, dan talas. Pasta juga bisa, namun usahakan yang terbuat dari gandum utuh.

Ia juga tak mempermasalahkan apabila ingin mencampur nasi putih dan nasi merah. Namun tetap mengusahakan yang sehat. "Oatmeal itu sehat sekali, mungkin bisa untuk variasi menu, untuk sarapan mungkin," katanya.

2. Protein

Baca Juga: Ingatkan Perantau Jangan Mudik, Soimah: Biar Cepat Selesai, Bisa Lebaran

Protein Hewani. (Shutterstock)
Protein Hewani. (Shutterstock)

Protein juga harus cukup. Untuk protein hewani paling baik adalah telur, ikan, ayam, daging sapi, dan susu. Untuk daging-dagingan seperti ikan, ayam, sapi, lebih baik saat beli sudah harus dipotong-potong dan dibungkus dalam jumlah per sekali masak sebelum masuk freezer.

Untuk tambahan protein nabati seperti tahu, tempe, kacang-kacangan seperti kacang merah, kacang hijau, kacang kedelai, kacang tanah, sangat baik untuk kesehatan. "Karena selain protein tinggi, juga mengandung vitamin dan mineral," ujar dr. Titi.

3. Lemak

Beragam jenis minyak untuk memasak. (Shutterstock)
Beragam jenis minyak untuk memasak. (Shutterstock)

Untuk lemak, bisa didapat dari minyak-minyakan, tapi jangan terlalu banyak yang digoreng. Jika bisa memenuhi lemak baik seperti menggunakan minyak zaitun, minyak kanola, minyak kelapa, dan lain-lain.

"Jika ingin tetap menggunakan minyak goreng biasa, ketentuannya begini, dari sekali makan hanya satu makanan saja yang digoreng. Misal saat makan siang, hanya satu misalkan tempe sudah digoreng, maka lauk lain seperti ayam dipanggang atau disemur. Jangan digoreng. Tidak boleh terlalu banyak gorengan," tegas dr Titi.

4. Buah dan sayur

Buah dan sayuran. (shutterstock)
Buah dan sayuran. (shutterstock)

Buah dan sayur harus ada setiap hari, karena sayur dan buah mengandung vitamin dan mineral yang sangat penting dibutuhkan saat ini.

Sayur paling penting dan harus berwarna-warni. Apabila memang tidak terlalu suka sayur, dr. Titi menyarankan bisa menyiasati dengan merebusnya lalu memberi saus salad atau salad dressing.

"Kalau yang berbahan dasar mayones jangan terlalu banyak ya. Minimal 3 porsi setiap hari," sambungnya.

Sementara buah minimal dua porsi sehari. Bisa juga menggunakan buah-buahan lokal yang bagus, seperti pepaya, jeruk, dan jambu. Simpan buah-buahan segar yang bisa disimpan lama di kulkas.

Untuk penyimpanan sayur, sebaiknya jangan terlalu lama. Sayur-sayuran yang dapat bertahan sedikit lama di kulkas adalah tomat, brokoli, kentang, dan lainnya. Sayuran sejenis bayam dan selada perlu dimasak sehari atau dua hari setelah dibeli.

5. Bumbu dan jus

Sebagai persediaan apabila bumbu dapur sudah semakin menipis, sebaiknya gunakan bumbu siap pakai yang berbentuk sachet. Bumbu siap pakai yang dalam botolan mengandung gula, garam, dan pengawet yang berlebih.

Jus buah juga boleh, asal buah asli tanpa gula dan pengawet, atau paling sehat buah potong karena mengandung serat. Jus buah bisa dibekukan di dalam freezer.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI