Suara.com - #MediaLawanCovid19 kembali meluncurkan konten edukasi bersama bertajuk “Jangan Mudik” pada Minggu (29/3/2020) pagi.
Kampanye besar kedua ini dilakukan untuk meredam potensi kian luasnya penyebaran virus Corona Covid-19 dari Jakarta ke berbagai daerah.
Kampanye kedua yang masih menggunakan tagar #AmanDiRumah ini, akan dipublikasikan secara serentak selama dua hari, yakni Minggu (29/3/2020) dan Senin (30/3/2020) di berbagai platform, baik di jaringan televisi, radio, majalah, koran, media siber maupun media sosial.
Diperkirakan sekitar 100 media nasional dan lokal kembali akan berpartisipasi.
Baca Juga: Penularan Virus Corona Bisa dari Air Mata ?
Melalui kampanye masif ini, diharapkan ajakan dan imbauan kepada masyarakat untuk tidak pulang kampung bisa tersebar luas hingga ke kelompok masyarakat di unit terkecil, seperti di tingkat RT/RW, kelompok arisan, aktivitas keagamaan, dan lainnya.
Aksi ini menindaklanjuti publikasi konten perdana pada Selasa (24/3/2020) lalu bertajuk “Jaga Jarak”, yang juga menggunakan tagar #AmanDiRumah.
Kampanye kedua ini semula akan dilakukan mulai Senin pagi. Namun, melihat fenomena masyarakat yang sudah berbondong-bondong meninggalkan Jakarta, dirasa penting untuk mempercepat kampanye “Jangan Mudik” ini.
Diperkirakan ada sekitar 15 juta pemudik yang akan meninggalkan Jakarta ke berbagai wilayah di Jawa dan luar Jawa. Jika ini terjadi, maka dikhawatirkan arus mudik penduduk akan membuat wabah virus Corona menjalar dengan cepat dan menambah zona merah di berbagai daerah tujuan pemudik.
Berbagai imbauan telah dikeluarkan oleh para pemimpin pusat dan daerah yang meminta masyarakat mengurungkan niatnya untuk mudik. Namun, belum adanya larangan resmi dari pemerintah membuat arus mudik tetap deras mengalir ke berbagai wilayah.
Baca Juga: 5 Alasan Jangan Mudik saat Wabah Virus Corona
Atas dasar itu, maka pada Minggu pagi ini kampanye edukasi “Jangan Mudik” mulai dilakukan oleh berbagai media yang tergabung dalam #MediaLawanCovid19.