Usaha Kuliner Rontok Dihantam Covid-19, Ini Tips Agar Bertahan Lewati Wabah

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Jum'at, 27 Maret 2020 | 20:29 WIB
Usaha Kuliner Rontok Dihantam Covid-19, Ini Tips Agar Bertahan Lewati Wabah
Ilustrasi usaha kuliner. (Suara.com/Kurniawan Mas'oed)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyebaran Novel Coronavirus atau COVID-19 praktis menghantam seluruh lini kehidupan. Tak hanya kesehatan, berbagai sektor industri juga kena imbas virus yang pertama kali ditemukan di China ini.

Beberapa sektor yang terkena dampak dari Covid-19 ialah ialah industri food and beverage (F&B) alias kuliner, jasa, dan ritel. Berdasarkan data internal Moka, untuk industri F&B, dari 17 kota yang diobservasi, sebanyak 13 kota mengalami penurunan pendapatan harian yang signifikan. Demikian dari rilis yang diterima Suara.com, Jumat (27/3/2020).

Dengan total 13 kota terdampak dari 17 kota yang diobservasi, industri kuliner merupakan industri yang paling terdampak akibat dari penyebaran Corona Covid-19.

Bali dan Surabaya merupakan dua kota yang mengalami penurunan pendapatan harian yang paling signifikan dibandingkan dengan kota lain dengan masing-masing mengalami penurunan sebesar 18 persen untuk Bali dan 26 persen untuk Surabaya.

Baca Juga: Ilmuwan Sebut Obat Diabetes dan Hipertensi dapat Atasi Covid-19

Kondisi Penurunan Pendapatan Harian Industr (dok: Moka)
Kondisi Penurunan Pendapatan Harian Industri. (dok: Moka)

Sementara untuk Jabodetabek juga mengalami penurunan pendapatan harian yang cukup signifikan, namun tidak setajam Bali dan Surabaya.

Wilayah yang terkena dampak di daerah Jabodetabek yang paling signifikan terjadi di Depok, Tangerang, Jakarta Barat, dan Jakarta Timur.

Anjuran dari pemerintah untuk tidak keluar dari rumah guna memperlambat laju penyebaran virus Corona Covid-19, membuat masyarakat tinggal lebih banyak di rumah, dan juga memberi dampak pada industri kuliner (F&B).

Perubahan perilaku ini menyebabkan peningkatan pembelian makanan yang dibawa pulang (take-away food) meningkat sebesar 7 persen pada Januari hingga Februari.

Sebenarnya ada beberapa langkah praktis yang bisa dilakukan oleh para pemilik bisnis, agar cash flow bisnis tetap positif.

Baca Juga: Kabar Duka, Dua Dokter Meninggal Akibat Virus Corona Covid-19

Pertama, berfokus pada promosi untuk take-away delivery, karena permintaannya yang meningkat.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI