Suara.com - Pangeran Albert dari Monaco menolak dituduh telah menularkan virus corona Covid-19 kepada Putra Mahkota Kerajaan Inggris, Pangeran Charles.
Pangeran Albert sendiri merupakan keluarga kerajaan kedua di dunia yang terkonfirmasi menderita sakit Covid-19 setelah sebelumnya ada Karl von Habsburg dari Kerajaan Austria.
Tuduhan bahwa Pangeran Albert adalah sosok yang menularkan Covid-19 kepada Pangeran Charles bermula dari pertemuan keduanya dalam acara WaterAid’s Water and Climate di London pada 10 Maret 2020. Pangeran Albert didiagnosis terinfeksi Covid-19 pada 18 Maret atau delapan hari setelah pertemuan keduanya.
"Saya duduk di meja bundar di organisasinya, tapi kami tidak pernah berjabat tangan. Saya ada di ujung meja yang lain, jauh sekali," kata Pangeran berusia 62 tahun tersebut saat wawancara dengan radio RTL.
Baca Juga: Pertumbuhan Gigi Bisa Ungkap Riwayat Stres Seseorang? Ini Bukti Ilmiahnya
Pangeran Albert mengaku ia dan Pangeran Charles memang saling menggangguk mengucap salam, namun ia menolak dituduh sebagai pihak yang menularkan Covid-19 kepada ayah dari William dan Harry tersebut.
"Ada banyak orang di pusat kongres, dan saya tahu ia melanjutkan jadwalnya setelah acara selesai. Dia punya banyak kesempatan terpapar penyakit itu," kata Pangeran Albert seperti yang Suara.com kutip di Newidea.com.au.
Meski positif terinfeksi Covid-19, Pangeran Albert dinyatakan dalam kondisi baik-baik saja dan masih menjalankan tugasnya meski dalam status karantina mandiri.
Menurut statement resmi kerajaan, Pangeran Albert selalu dimonitor setiap saat oleh tim dokter Rumah Sakit Princess Grace.
Sebelumnya diberitakan bahwa Pangeran Charles dinyatakan positif terinfeksi virus corona Covid-19. Sementara sang istri Camilla dinyatakan negatif.
Baca Juga: Pangeran Charles Positif Covid-19, Harry dan William Rujuk Demi Ayah?