Suara.com - Belanja menjadi salah satu aktivitas yang ikut terbatasi dengan penerapan social distancing dan work from home (WFH) akibat pandemi virus corona atau Covid-19.
Tentunya, berbelanja online menjadi pilihan satu-satunya untuk bisa memenuhi kebutuhan saat ini. Dan jika Anda menjadi salah satu orang yang jadi keranjingan berbelanja sosial, ada baiknya Anda berhenti terlebih dahulu.
Farah Dini Novita, Co-Founder and Vice-CEO, Jouska Indonesia, memberikan tips bagaimana agar kita tetap bijak secara finansial meski berbelanja online.
Dalam Media Gathering: Bijak Finansial dengan #BelanjaDariRumah melalui YouTube, Farah menyebutkan kita boleh berbelanja online dengan konsumsi seperti biasanya, namun sewajarnya dan sesuai kebutuhan.
Baca Juga: Sulap Hotel untuk Paramedis, Gebrakan Anies Memantik Pujian
"Saya nggak bilang hemat, ya. Karena kita tetap butuh konsumsi untuk menggerakkan ekonomi. Jadi konsumsi sewajarnya, sebutuhnya," kata dia, pada Kamis (26/3/2020).
Yang harus diutamakan adalah kebutuhan primer alias kebutuhan pokok. Apa saja kebutuhan pokok kita? Yakni pengeluaran yang memang kita butuhkan meski tanpa penghasilan sekalipun, contohnya untuk makan sehari-hari.
Kemudian baru memperhatikan pengeluaran kedua yakni yang sifatnya kewajiban, yakni pengeluaran di mana kita harus membayar pihak ketiga, seperti asuransi, cicilan, atau mungkin SPP sekolah anak.
Yang ketiga adalah pengeluaran sekunder yang biasanya lebih banyak daripada pengeluaran yang lain, misalnya entertainment seperti nonton atau nongkrong.
"Tapi kan dengan adanya Covid-19 ini teman-teman harus berada di rumah, sebenarnya banyak yang bisa dipotong," tutur Farah.
Baca Juga: Corona Meluas, Keluarga Kedutaan AS Diminta Segera Keluar dari Indonesia
Dana tersebut bisa dialihkan untuk dua hal, yakni menabung dana darurat, mengingat kita belum mengetahui sampai kapan pandemi ini akan berlangsung, yang kedua kita tetap bisa berbelaja untuk membantu perekonomian Indonesia, tentunya tetap utamakan yang dibutuhkan.