"Contohnya ke saya sendiri, sekalipun saya kenal baik, punya hubungan baik 20 tahun ini dengan mereka tetap diperlakukan sama. Tidak ada yang istimewa," aku Willy.
"Pesan kesadaran seperti inilah yang saya tangkap dari kearifan lokal tersebut agar kita tetap saling menjaga," tulis Willy lagi.
Bukan hanya besesanding, besesandingon dan disesandingko untuk menghindari penyakit, Orang Rimba juga akan melalukan skrining awal untuk menyeleksi tamu masuk ke dalam kelompoknya.
"Misalnya, Ketika saya selaku orang luar datang ke lingkungan mereka di hutan sana yang pertama dilakukan sebelum memasuki ladang, huma pekarangan mereka, saya harus besesalung dulu yaitu semacam salam yang diucapkan dari jarak tertentu," tambah Willy.
Baca Juga: Positif Kena Corona, Dua Komisioner Ombudsman RI Karantina Mandiri di Rumah
Bunyi salam tersebut adalah;
Uuuoooooouuiiiiiit...
Uuuoooooouuiiiiit....
Teriakan tersebut akan diucapkan sekeras mungkin dan berulang hingga ada jawaban dari Orang Rimba.
Besesalung sendiri dimaknai sebagai salam pembuka atau permisi ketika ingin memasuki pekarangan atau kontak sosial dengan komunitas Orang Rimba.
Baca Juga: Bandung Hujan Es, Dipatikur dan Dago Paling Terasa
Jarak besesalung ini berkisar 40 sampai 50 meter dan diharapkan tamu tetap menunggu di tempat ketika besesalung sampai menunggu Orang Rimba datang menjemput.