Putus Rantai Corona, Hong Kong Akan Tangguhkan Penjualan Minuman Keras

M. Reza Sulaiman Suara.Com
Selasa, 24 Maret 2020 | 06:55 WIB
Putus Rantai Corona, Hong Kong Akan Tangguhkan Penjualan Minuman Keras
Ilustrasi minuman beralkohol. [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Putus Rantai Corona, Hong Kong Akan Tangguhkan Penjualan Minuman Keras

Hong Kong mempertimbangkan untuk menangguhkan penjualan minuman keras di beberapa tempat. Hal ini dilakukan untuk memutus rantai penularan virus Corona Covid-19.

Pemimpin Hong Kong Carrie Lam mengatakan, pemerintah berencana untuk menangguhkan penjualan minuman beralkohol di lebih dari 8.000 bar dan restoran.

Dilansir Antara dari Reuters, Lam yang emosional mengatakan banyak orang melepas masker mereka di bar dan bahkan melakukan tindakan intim ketika mereka mabuk, yang meningkatkan risiko infeksi silang.

Baca Juga: Benarkah Ciu dan Minuman Beralkohol Bisa Digunakan Sebagai Hand Sanitizer?

"Jadi, kami akan mengusulkan, karena ini memerlukan persetujuan legislatif, sekitar 8.600 restoran, bar dan klub dengan lisensi minuman keras untuk sementara waktu menangguhkan penjualan alkohol dengan mengubah undang-undang," kata Lam, yang mengenakan masker wajah.

"Kami sedang menyelidiki langkah-langkah lebih lanjut yang dapat kami lakukan daripada menutup restoran sepenuhnya karena kami tahu banyak penduduk Hong Kong tidak memasak di rumah dan sering makan di luar," tuturnya.

Minuman beralkohol akan tersedia di supermarket dan toko serba ada di seluruh kota.

Pemerintah kota mengumumkan 39 kasus baru corona pada Senin, 30 di antaranya memiliki riwayat perjalanan baru-baru ini, sehingga jumlah total menjadi 357 kasus. Empat orang telah meninggal karena penyakit ini di Hong Kong.

Ilustrasi minuman keras. (Shutterstock)
Ilustrasi minuman keras. (Shutterstock)

Keputusan itu dilakukan dua hari setelah pemerintah memperingatkan lonjakan jumlah orang yang kembali dari wilayah yang terinfeksi virus corona yang dapat menyebabkan wabah besar komunitas.

Baca Juga: Peneliti India Temukan Resep Ajaib Penghilang Mabuk Minuman Beralkohol

Larangan kedatangan wisatawan akan berlangsung selama 14 hari sejak Rabu, dengan pengunjung dari China daratan, Makau dan Taiwan yang telah melakukan perjalanan ke tempat lain baru-baru ini, juga tunduk pada pembatasan.

Pada Minggu malam, Hong Kong mengatakan sedang menyelidiki 41 kasus orang yang melanggar karantina, termasuk lima orang yang berpeluang dituntut. Dua orang telah melepas atau memotong gelang elektronik yang digunakan untuk melacak orang, kata pemerintah.

Hong Kong minggu lalu mulai menggunakan gelang elektronik yang terhubung ke aplikasi sebagai bagian dari upayanya untuk menegakkan karantina. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI