Kerja di Rumah Tidak Selalu Efektif
Pemberlakuan work from home (work of home) menjadi salah satu yang terpenting saat soft lockdown ini dijalankan.
Tentu saja itu artinya semua harus dikoordinasi dengan jarak jauh melalui internet, dan faktanya tidak semudah itu.
Yuyun Wahyuningsih (27) misalnya, yang bekerja sebagai karyawan bidang finansial dan marketing di bilangan Blok M, Jakarta Selatan. Ia yang mulai bekerja dari rumah di Bekasi mengaku kesulitan dalam hal koordinasi.
"Ada setuju dan tidaknya kita sebagai warga Indonesia. Artinya bantu tidak menyebarluaskan atau mencegah si covid-19. Nggak setujunya kerja di rumah koordinasinya jadi susah," kata Yuyun saat ditemui Suara.com di kediamannya, Sabtu (21/3/2020).
Baca Juga: Positif Virus Corona, Artis Andrea Dian Awalnya Didiagnosa Demam Berdarah
Meski setuju dengan kebijakan pembatasan interaksi ini, Yusuf Fadillah yang hidup merantau di ibu kota dari Bandung sebagai editor video di salah satu production house (PH) mengaku merasa terhambat dengan fasilitas pekerjaannya yang ada di kost dan kantor.
"Tentu nggak efektif, karena yang kita kerjakan di rumah ini tentu fasilitasnya tidak semumpuni fasilitasnya yang ada di kantor," aku Yusuf.
Fakta ini juga dirasakan Tiara yang bekerja dari rumah.
Suasana rumahnya yang tidak kondusif, seperti anggota keluarganya yang juga punya kegiatan di rumah, dan anak-anak yang libur sekolah, sehingga suasana rumah jadi ramai. Kondisi tak mendukung inilah menurut Tiara mengganggu konsentrasinya saat melakukan tugasnya di rumah.
"Nggak efektif, kerja di rumah karena banyak gangguan. Adik saya dari sekolah belajar di rumah jadi interaksi dengan orang rumah jadi lebih besar sebelumnya jarang ketemu," tutup Tiara.
Baca Juga: Kabar Gembira! Kondisi Dokter Handoko Gunawan Dikabarkan Membaik