Jakarta Darurat Corona, Apa Kata Warga Soal Pembatasan Interaksi Sosial?

Minggu, 22 Maret 2020 | 12:07 WIB
Jakarta Darurat Corona, Apa Kata Warga Soal Pembatasan Interaksi Sosial?
Jakarta Darurat Corona, Apa Kata Warga Soal Pembatasan Interaksi? (Suara.com/Dini Afrianti Efendi)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Jakarta ditetapkan sebagai daerah tanggap darurat bencana virus corona Covid-19 oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada Jumat (20/3/2020).

Untuk menekan semakin meluasnya penularan Virus Corona Covid-19, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menuturkan Jakarta saat ini masih dalam tahap pembatasan interaksi sosial dengan cara menutup sementara tempat wisata dan hiburan, pembatasan transportasi umum, dan meliburkan atau membatasi kegiatan perkantoran selama dua minggu.

“Seluruh kegiatan perkantoran ditutup sementara. Begitu juga fasilitas operasional dan melakukan kegiatan berusaha dari rumah,” kata Anies di seruan gubernur No.6 tahun 2020

Baca Juga: Positif Virus Corona, Artis Andrea Dian Awalnya Didiagnosa Demam Berdarah

Bagi perusahaan yang tidak dapat menghentikan total kegiatan perkantorannya, diminta untuk mengurangi kegiatan dalam batas minimal. Baik dalam jumlah karyawan,waktu kegiatan maupun fasilitas operasional. Anies mendorong sebanyak mungkin karyawan untuk bekerja dari rumah.

Seruan itu berlaku 14 hari, mulai 20 Maret 2020 hingga 2 April 2020.

Beberapa alasan ini merujuk pada penguncian sebagian atau soft lockdown. Bukan lockdown penuh karena ada beberapa aspek yang belum diterapkan.

Lantas, apa kata warga Jakarta dan sekitarnya alias Jabodetabek yang setiap hari bersinggungan dengan ibu kota untuk mencari nafkah?

Simak pendapat warga Jabodetabek dari berbagai profesi menanggapi kebijakan yang dikeluarkan Gubernur DKI Anies Baswedan yang menetapkan status Jakarta Darurat Corona di halaman berikutnya.

Baca Juga: Kabar Gembira! Kondisi Dokter Handoko Gunawan Dikabarkan Membaik

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI